Andika Hendra Mustaqim menjadi Doktor dari Departemen Ilmu Komunikasi dengan predikat Sangat Memuaskan. Ia mengangkat judul disertasi “Autentisitas Kepemimpinan Politik (Studi Forensik Komunikasi pada Pesan di Akun Media Sosial Gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur)”. Promosi Doktor Andika dilaksanakan pada Kamis (20/7) di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI.
Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto selaku pemimpin sidang promosi doktor. Selaku promotor, Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si dan kopromotor, Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. Serta para dewan penguji Djayadi Hanan, Ph.D; Nyarwi Ahmad, Ph.D; Dr. Sri Budi Eko Wardhani; Dr. Irwansyah, M.A; dan Dr. Ummi Salamah, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai autentisitas kepemimpinan politik pada pesan yang dikembangkan Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa pada akun media sosial mereka, yakni Instagram.
Penilaian tersebut berbasis pada konsep autentisitas termediasi media sosial, kepemimpinan politik populis dan kepemimpinan autentik. Dengan paradigma konstruktivis, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan forensik komunikasi sebagai metode penelitian. Berdasarkan analisis dan interpretasi data, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penelitian yang menunjukkan kebaruan.
Autentisitas pemimpin politik dapat diforensik dengan basis artefak komunikasi di media sosial sehingga bisa mengungkap siapa paling autentik, motif, konstruksi motif, dan kebenaran representasinya. Pemimpin politik mengonstruksi pola autentisitasnya untuk menunjukkan kepada publik mereka bisa berbeda dengan pemimpin autentik lainnya.
Pemimpin autentik mengonstruksi drama politik di media sosial dengan berbagai dialog, klimaks, dan emosi yang dimainkan dengan cara skenario dan spontanitas. Dengan media sosial, autentisitas bukan saja ditampilkan dalam bentuk kemasan oleh pemimpin politik, tetapi mengandung substansi yang membedakan antara satu pemimpin dengan pemimpin lainnya.
Autentisitas bukan suatu ideologi, melainkan suatu strategi yang ditempuh seseorang pemimpin politik di media sosial untuk menunjukkan atau mempresentasikan dirinya. Meskipun bukan suatu ideologi yang menjadi cara pandang dan pemikiran, autentisitas tetap mengandung nilai dan standar.
Penelitian ini memberikan kontribusi pengembangan teori autentisitas termediasi media sosial, komunikasi politik populis dan kepemimpinan autentik. Penelitian ini mendorong agar publik perlu membangun kesadaran kolektif terkait autentisitas kepemimpinan politik.