Dekan FISIP Universitas Indonesia (UI), Semiarto Aji Purwanto mengatakan popularitas menjadi bagian penting dalam dunia politik saat ini. Hal tersebut disampaikan Dekan FISIP UI itu dalam Talkshow Series Memilih Damai dengan tema ‘Membedah Genealogi Presiden dari Masa ke Masa’. Talkshow tersebut digelar di Auditorium Arifin Panigoro, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan pada Kamis (8/12).
Pandangan Prof. Aji tersebut berawal saat mengatakan menyapa merupakan bagian dari popularitas. “Menyapa itu salah satu bagian dari popularitas. Tapi bagaimana dengan dia (politisi) menyapa itu yang menjadi persoalan kan,” kata Prof. Aji di kutip dari tribunnews.com.
Ia kemudian mengatakan menyapa secara langsung sudah dilakukan sejak zaman dulu. Namun sekarang banyak orang lebih memilih menyapa lewat media sosial. “Nah kita sekarang hidup di dalam konsep realitas dunia maya dan realitas dunia yang sebenarnya. Itu tumpang tindih kan,” ujarnya.
Menurutnya, yang dimaksud tumpang tindih adalah ketidaksesuaian kandidat politisi antara dunia maya dengan realitanya. Ia mengungkapkan saat ini seringkali yang dilakukan seorang politisi adalah yang terpenting viral. “Jelek sekalipun enggak masalah asal viral kan. Itu popularitas. Jadi bukan pada program atau sesuatu yang baik, yang penting viral dulu,” jelasnya.
Dekan FISIP UI ini menjelaskan karena dengan viral seorang politisi akan lebih dikenal. “Bikinlah skandal-skandal. Bikinlah posisi seakan-akan terzolimi. Yang penting membuat orang-orang lihat ke dia. Meski begitu, ada juga orang-orang yang metropolis dan rasional,” tambahnya.
Prof. Aji mengatakan orang metropolis dan rasional tersebut adalah masyarakat yang sudah bisa menilai berdasarkan program kerjanya bukan hanya popularitasnya, “kalau menurut saya, alangkah lebih baik seorang politisi itu populer karena dengan program-programnya yang memang disetujui masyarakat.”