Rocky Prasetyo Jati berhasil mempertahankan disertasinya dan mendapatkan gelar Doktor di bidang Ilmu Komunikasi. Sidang Promosi Doktor Rocky dilaksanakan pada Rabu (21/12) di Auditorium Juwono Sudarsono. Ketua sidang ini Prof. Dr. Fredy Buhama Lumban Tobing, M.Si, Promotor Dr. Donna Asteria, S.Sos, M.Hum serta dan Ko-promotor Endah Triastuti, Ph.D, serta dewan penguji Prof. Dr. Billy K Sarwono, Dr. Hendriyani, Dr. Linda Darmajanti, Inaya Rakhmani Ph.D, Mario Anton Birowo, Ph.D, Dr. Iwan Gunawan.
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana media komunitas menghadapi media arus utama yang menolak kemasan lokal guna melakukan usaha-usaha komodifikasi budaya. Penolakan media arus utama terhadap kemasan lokal dapat diindikasikan melalui bagaimana media arus utama tidak memberikan ruang lebih luas bagi komunitas budaya untuk menampilkan pertunjukan budaya tradisional dengan kekhasan lokalitas.
Disertasi ini memberikan gambaran umum mengenai studi tentang media komunitas pada komunitas budaya di era digital. Teknologi informasi dan komunikasi (selanjutnya akan disebut TIK) berpotensi mendorong industri kesenian tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi pelestarian budaya lokal oleh komunitas budaya. Secara umum, TIK diyakini dapat memperluas akses publik serta peluang bagi komunitas budaya dalam berbagi ekspresi kesenian.
Diawali dari ketertarikan peneliti terkait evolusi platform digital untuk media komunitas. Guna mewujudkan tujuannya, komunitas budaya berupaya memanfaatkan saluran media berupa media komunitas. Bagaimana teknologi media kemudian mampu memenuhi kebutuhan orang dalam memproduksi makna. Penelitian ini mengeksplorasi aksi komunitas budaya di Jawa Tengah yang secara ruin melakukan produksi konten berupa seni dan budaya tradisional.
Komunitas budaya yang menjadi tujuan eksplorasi peneliti yaitu komunitas bernama Bali Buja. Bali Buia adalah singkatan dari Paguyuban Peduli Budaya Jawa. Meskipun menggunakan kata Bali di dalam namanya, namun aktivitas komunitas ini tidak secara langsung berkaitan dengan nama daerah di Indonesia, yaitu Pulau Bali.
Pilihan peneliti untuk mengkaji komunitas Bali Buia diawali dari pengamatan terhadap karakteristik unik yang dibangun oleh Bali Buja. Sepanjang pengamatan penelitian sejak tahun 2018, penggunaan teknologi media berbasis internet yang dilakukan ole seniman di sekitar Jawa Tengah-ataupun Daerah Istimewa Yogyakarta (daerah yang memiliki kedekatan secara geografis dengan Klaten), mash belum begitu banyak dimanfaatkan oleh komunitas seniman.
Menurut Rocky, pada penelitian ini menemukan bahwa ruang publik yang dibentuk melalui media baru adalah jalur inovasi media komunitas. Ruang publik yang hadir melalui teknologi digital adalah potensi bagi komunitas untuk lebih mudah berekspresi.
Kontribusi penelitian ini telah mengkonfirmasi bahwa misi ketahanan budaya akan mampu diupayakan ketika terjadi partisipasi masyarakat yang memiliki kepedulian yang sama, motivasi untuk melahirkan inovasi, komitmen serta konsistensi antar anggota komunitas termasuk di dalamnya aktor sosial. Seperti bagian dari studi, penelitian ini juga menyoroti pentingnya interaksi antara media komunitas dengan budaya lokal.
Ia juga mengatakan bahwa, penelitian ini telah menunjukkan bahwa media komunitas mendapatkan dukungan masyarakat yang besar dibuktikan dengan keterlibatan aktor sosial, relawan, dan anggota masyarakat yang peduli untuk memproduksi konten-konten seni dan budaya.
Komunitas budaya melalui pengembangan teknologi media menunjukkan upaya ‘pengarusutamaan’ konten pertunjukan seni dan budaya. Mereka kemudian membuktikan, bahwa optimalisasi beragam platform internet dapat melahirkan aliran baru berupa ‘pengarusutamaan’ konten seni dan budaya tradisional.
Langkah ini sejalan dengan tujuan awal komunitas yaitu ketahanan budaya, sebuah upaya dalam menjaga warisan leluhur mereka agar terus diingat bagi generasi penerus. Apa yang dikembangkan komunitas melalui teknologi yang terkini merupakan bukti respon dari komunitas agar seni dan budaya tradisional semakin mudah diakses oleh generasi muda.