

Depok, 3 Januari 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) telah menyelenggarakan Sidang Terbuka Promosi Doktor Kriminologi pada Jumat (03/01), di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI. Sari Wardhani berhasil memaparkan disertasinya yang berjudul “Kompleksitas Jaringan Korupsi di Sektor Perkebunan Kelapa Sawit dalam Perspektif Kejahatan Korporasi-Negera” dan secara resmi memperoleh gelar Doktor dalam bidang Kriminologi dengan predikat Cumlaude.
Sari menyoroti jaringan korupsi yang seperti kejahatan terorganisir lainnya, memiliki struktur dan dinamika yang kompleks, khususnya di sektor perkebunan sawit di Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi korupsi sebagai sistem kompleks melalui perspektif state-corporate crime, dengan menganalisis relasi antara aktor negara, korporasi, dan pemangku kepentingan lainnya dengan menggunakan Social Network Analysis (SNA).
Ia mengatakan bahwa data penelitian berasal dari dokumen Berita Acara Pemeriksaan dan Putusan Pengadilan pada lima kasus korupsi yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht) dengan pendekatan studi kasus dan metode kualitatif.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur jaringan korupsi dapat berupa centralized atau decentralized, dengan peran aktor meliputi organizer, intermediary, influencer, communicator, dan connector,” jelas Sari dalam sidang promosi doktor nya.
Lebih lanjut ia mengatakan, peran aktor dalam jaringan bervariasi, mulai dari keterlibatan terbuka hingga terselubung, yang secara langsung atau tidak langsung memfasilitasi pengalihan sumber daya. Dinamika jaringan mencerminkan karakteristik non-linearitas, sifat emergen, dan adaptivitas yang memperkuat ketahanan jaringan terhadap intervensi eksternal, termasuk penegakan hukum.
Temuan penelitian ini mendukung teori white-collar crime dan teori kompleksitas, dengan menyoroti peran negara sebagai fasilitator melalui relasi kompleks dengan korporasi serta sebagai inisiator melalui kebijakan yang menguntungkan pihak tertentu.
Dalam disertasinya Sari menekankan bahwa untuk merespons kompleksitas jaringan korupsi, diperlukan pendekatan disruptif, isolasi aktor sentral, serta dekonstruksi dan rekonstruksi birokrasi dan penegakan hukum berbasis demokrasi partisipatoris.
Selain itu pentingnya peran kriminolog, di sisi aparat penegak hukum (apgakum). Keterlibatan kriminolog menjadi penting untuk menganalisis dan merumuskan strategi efektif dalam mengintervensi pola dan relasi yang mendukung jaringan korupsi.
Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto sebagai ketua sidang, dengan Prof. Dr. Drs. Muhammad Mustofa, M.A sebagai promotor dan Dr. Dra. Ni Made Martini Puteri, M.Si sebagai kopromotor. Dewan penguji terdiri dari Dr. Drs. Zainal Abidin., M.Si., M.H., Prof. Dr.-der.Soz. Drs. Rochman Achwan, MDS., Dr. Kisnu Widagso, S.Sos., M.T.I., Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Iqrak Sulhin, S.Sos., M.Si.
Disertasi ini diharapkan memberikan perspektif baru dalam memahami kompleksitas kejahatan korupsi di sektor perkebunan kelapa sawit, penting juga untuk menekankan pada pembongkaran jaringan yang berperan di balik kejahatan korupsi.