Departemen Ilmu Hubungan Internasional UI mengadakan joint international webinar dengan Departement of International and Strategic Studies, University Malaya dilakukan secara hybrid melalui Zoom dan di Auditorium Juwono Sudarsono pada Selasa (20/06). Webinar ini mengangkat tema hubungan Indonesia dan Malaysia dengan judul “Enhancing Indonesia-Malaysia Relations in Recent Regional Dynamics: A Perspective from Academia”.
Hubungan diplomatik modern antara Indonesia dan Malaysia telah terjalin sejak tahun 1957. Sejak saat itu, kedua negara memiliki hubungan yang sangat dinamis, naik turun, selama hampir 60 tahun. Karena beberapa perbedaan dari transformasi masa kolonial, ketegangan dan konflik yang dibangun oleh kedua negara, dengan konfrontasi Indonesia-Malaysia dari tahun 1963 hingga 1966 sebagai peristiwa penting.
Kedua negara perlu memastikan dan mengubah hubungan untuk memperhatikan berbagai masalah, dari yang sangat politis dan berpusat pada negara, seperti kasus perbatasan dan pengawasan maritim, hingga masalah yang lebih non-negara-sentris, seperti kabut lintas batas, perlindungan migran dan perselisihan budaya, membangun pendekatan yang lebih komprehensif untuk semua aktor di Indonesia dan Malaysia.
Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto dalam sambutannya berharap kedepannya hubungan antara dua institusi ini menjadi lebih kuat dan bermanfaat tidak hanya untuk antar negara tapi juga wilayah Asia Tenggara, kedua negara mempunyai peran penting dan efek yang signifikan untuk menjaga kedamaian dan menyeimbangkan wilayah Asia Tenggara karena Indonesia dan Malaysia merupakan founder dari ASEAN.
“Penting untuk di ingat hubungan antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya hubungan antar dua negara, bukan saja hubungan kedua pemerintahan, ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu relationship between people to people,” ujar Dekan FISIP sambutannya.
Prof. Danny Wong, Dekan Faculty of Arts and Social Sciences, Universiti Malaya, mengatakan bahwa merasa senang dengan diadakannya kegiatan seminar ini untuk membahas hubungan Malaysia dan Indonesia yang merupakan satu rumpun.
“Jika kita melihat sejarah masa lalu kita mempunyai kesamaan sejarah. Kami menyadari kesamaan sejarah itu menjadi penting tapi seiring berjalannya waktu, kedua negara mempunyai perbedaan seperti ide-ide membangun pondasi kenegaraan. Kedua negara juga memiliki hubungan yang sangat dinamis, melakukan banyak kerjasama, hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia juga sudah dipulihkan dengan berbagai cara,” ujar Prof. Wong.
Prof. Evi Fitriyani (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional) mengatakan bahwa Indonesia dengan Malaysia menjalin hubungan people to people dan state to state secara intens. “Meski begitu kedua negara mempunyai beberapa masalah di perbatasan maritim, namun Presiden Joko Widodo sudah metandatangani perjanjian mengenai Selat Malaka dan Laut Sulawesi dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim,” ujarnya.
Pembangunan baru di kawasan perbatasan Indonesia merupakan inisiatif dari Presiden Joko Widodo dalam membangunan perbatasan. Menurut Prof. Evi, Presiden Jokowi sedang mencoba untuk merubah perbatasan dari backyard menjadi frontyard. Terlihat dari pos lintas batas negara yang sekarang sudah lebih bagus dan modern.
“Namun tantangan di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya di pos lintas batas negara tapi lebih dari itu. Tidak ada jaminan bahwa fasilitas yang bagus dan modern akan membuat hubungan yang baik people to people diperbatasan lalu perkembangan sosial dan budaya menjadi lebih penting dibanding political, mengelola kejahatan transnasional di perbatasan serta melestarikan sumber daya alam di daerah perbatasan,” jelas Prof. Evi.
Acara ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang isu-isu yang ada dan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia, mendorong kerjasama yang positif antara Indonesia dan Malaysia khususnya di bidang akademis, serta untuk menjalin kerja sama lebih lanjut di masa depan oleh kedua institusi.
Sebagai pembicara Prof. Evi Fitriani Ph.D (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional), Broto Wardoyo, Ph.D (Dosen FISIP UI), Dr. Helena Varkkey (Dosen University Malaya), Dr. Chong Wu Ling (Dosen University Malaya), Prof. Dr. Ganewati Wuryandari (BRIN Indonesia), Dr. Sheila Devi Michael (Dosen University Malaya).
Dapat disaksikan melalui chanel Youtube IR FISIP UI