Kuliah Penyegaran dan Bedah Buku: Menavigasi Dinamika Public Affairs sebagai Strategi Penunjang Manajemen Strategis

25 Oktober 2024 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) menyelenggarakan Kuliah Penyegaran bertajuk “Public Affairs sebagai Penunjang Manajemen Strategis” pada Selasa (22/10). Acara ini diadakan secara hybrid, baik luring di Auditorium Mochtar Riady FISIP UI, maupun daring mel alui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara FISIP UI, RajaGrafindo Persada, Kiroyan Partners Public Affairs, dan Kreab Worldwide.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, yang menekankan pentingnya peran public affairs. Prof. Aji mengatakan, “public affairs menjadi topik yang terus berkembang. Bidang ini bukan hanya berbicara mengenai relasi dengan media atau pemerintah saja, tetapi orang banyak.” 

Prof. Aji melanjutkan, “ini juga berkaitan dengan bagaimana perusahaan punya perhatian kepada banyak stakeholder di masyarakat, bukan hanya kelompok-kelompok tertentu saja.” Prof Aji juga menyampaikan bahwa public affairs sangat relevan terhadap kaitannya dengan isu-isu sosial yang menjadi subject matter bagi ketujuh departemen di FISIP UI.

Noke Kiroyan, Chairman Kiroyan Partners & Kreab Indonesia, berperan sebagai narasumber utama sekaligus penulis buku “Public Affairs sebagai Penunjang Manajemen Strategis”, menjadi narasumber utama dalam kuliah ini. Buku ini memperkenalkan public affairs sebagai elemen penting dalam manajemen strategis, khususnya bagi perusahaan besar yang menghadapi faktor-faktor non-pasar yang signifikan. 

Noke mengungkapkan bahwa bidang public affairs dalam komunikasi diartikan sebagai fungsi organisasi yang mencakup aspek sosial, politik, dan budaya yang berdampak pada kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. Pendekatan ini jauh melampaui lobi, menuntut perusahaan untuk memahami dan merespons dinamika eksternal yang semakin kompleks. 

Noke melanjutkan, “jelas bahwa yang ditangani oleh public affairs adalah arena di luar pasar, yaitu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Jika kita tidak bisa meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan membawa manfaat, maka mereka akan menentang.”

Noke menjelaskan bahwa public affairs adalah salah satu fungsi dan strategi komunikasi yang menangani stakeholder engagement dengan tujuan untuk menciptakan reputasi yang baik. “Dalam menciptakan reputasi, diperlukan performance (kinerja yang baik), didukung oleh behavior (tingkah laku). Unsur ketiga adalah komunikasi. Kinerja dan tingkah laku yang baik, jika tanpa komunikasi tidak akan menciptakan reputasi,” ujarnya.

Dipandu oleh Veriyana V. Hitipeuw, CEO dan Chief Consultant Kiroyan Partners, acara ini juga menghadirkan perspektif dari Prof. Dr. Ibnu Hamad (Guru Besar Pascasarjana Ilmu Komunikasi FISIP UI), Karl Isaksson (CEO Kreab Worldwide), serta Prof. Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Somantri (Guru Besar Sosiologi FISIP UI), turut memperkaya diskusi mengenai dampak public affairs dalam membangun hubungan baik antara korporasi dan masyarakat.

Prof. Ibnu menyoroti mengenai pentingnya sistem sosial-politik yang demokratis dalam public affairs. “Alasannya adalah karena dalam sistem demokrasi, tumbuh, berkembang, dan dikembangkan masyarakat sipil (civil society) yang kerap menyuarakan opininya.” ujarnya.

Prof. Ibnu melanjutkan, “masyarakat sipil bukan hanya hadir, tetapi juga menjadi interest group dan pressure group. Sehingga tidak terbayangkan efek yang mungkin terjadi kalau masyarakat sipil tidak dikelola dengan baik, yakni melalui fungsi public affairs, agar perusahaan tidak terganggu. Salah satu metodenya adalah melalui CSR (Corporate Social Responsibility).”

Narasumber selanjutnya, Karl Isaksson menyoroti mengenai pengaruh public affairs dalam memengaruhi kebijakan sosial-politik. Karl juga membahas mengenai strategi kunci memaksimalkan dampak komunikasi di lanskap politik yang dinamis. 

Di sisi lain, Prof. Gumilar membahas mengenai aspek sosiologi dan kemasyarakatan untuk mengomunikasikan kinerja baik organisasi. Ia berpendapat bahwa konsep public affairs yang berkaitan dengan demokrasi perlu dikustomisasi agar sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. “Misal, mengundang pers, membangun opini publik, berdialog dengan masyarakat di ‘akar rumput’ terkait rencana dan penyelesaian sengketa korporasi dengan masyarakat lokal atau isu lingkungan,” ujarnya.

Dengan pendekatan yang mencakup aspek sosial, politik, dan budaya, public affairs mampu menciptakan reputasi yang baik melalui kinerja dan perilaku perusahaan yang positif, serta komunikasi yang efektif. Diharapkan, kuliah penyegaran ini dapat memperkaya pemahaman mengenai public affairs serta menginspirasi mahasiswa, profesional, dan masyarakat dalam memperkuat pemahaman tentang tantangan dan peluang yang ada dalam dunia public affairs, khususnya di Indonesia.

Related Posts

Hubungi Kami

Kampus UI Depok
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Selo Soemardjan, Depok, Jawa Barat 16424 Indonesia
E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 7270 006
Fax.: (+62-21) 7872 820
Kampus UI Salemba
Gedung IASTH Lt. 6, Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya 4, Jakarta 10430 Indonesia

E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 315 6941, 390 4722

Waktu Layanan

Administrasi dan Fasilitas
Hari : Senin- Jumat
Waktu : 08:30 - 16:00 WIB (UTC+7)
Istirahat : 12.00 - 13.00 WIB (UTC+7)

Catatan:
*) Layanan tutup pada hari libur nasional, cuti bersama, atau bila terdapat kegiatan internal.