Advertising War adalah mata acara dari Pekan Komunikasi UI yang diselenggarakan oleh peminatan Periklanan. Mata acara Advertising War terdiri dari lomba, seminar, workshop, dan company visit. Tahun ini, seminar Advertising War menghadirkan judul “Marketing in Adaptive Era: How Effective Communication Can Win Consumer Trust” membahas mengenai fenomena berubahnya pola perilaku consumer behaviour dan cara meyakinkan konsumen atau audience trust di Indonesia di era pandemi yang penuh tidak kepastian dari berbagai sudut pandang.
Membahas lebih lanjut dalam mengenai bagaimana mengidentifikasi krisis pesona yang dialami para konsumen Indonesia di era pandemi serta bagaimana mengatasi efek tersebut dengan komunikasi yang efektif dan tepat sekaligus memenangkan Kembali kepercayaan konsumen terhadap merchant maupun brand dari UMKM. Seminar Advertasing War menghadirkan pembicara Yoga Triharso (ADA Regional Director Telco Data Portofolio), Ekhel Chandra Wijaya (External Communication Senior Lead Tokopedia), dan Handoko Hendroyono (CEO M Bloc Space).
“Di lihat dari sisi data yang dipunyai oleh ADA, yang berhubungan dengan dunia industri ada perubahan signifikan di akhir tahun 2020 setelah terjadinya pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia, terutama perilaku berbelanja di tiga area utama, yaitu footfall jumlah pelanggan dan pengunjung yang mendatangi mall secara langsung atau secara fisik. Kedua, dunia pariwisata dan yang ketiga eCommerce mengalami peningkatan penjualan yang signifikan” ujar Yoga
Yoga juga menjelaskan, “pada pandemi seperti saat ini masyarakt banyak melakukan online shopping dibanding harus ke mall. Persona terkait yang terlihat terlibat secara luas dengan layanan eCommerce adalah mereka yang tertarik pada aksesori mobil, home and living, serta kategori kebugaran. Tiga barang tersebut mempengaruhi konsumsi dan ekonomi brand. Dari hal tersebut kita bisa melihat kedepannya potensi orang lebih ke home oriented, personal oriented dan bersosialisasi lebih ke pola online”
Rekomenadi dari ADA untuk membantu mempertahankan bisnis di masa pandemi saat ini, yaitu differentiation brand, identifikasi, evaluasi dan lebih mengetahui target audience atau taget consumers.
Menurut Handoko, Saat ini yang paling penting adalah authenticity. Menjadi otentik sangat penting bukan fokus lagi pada kompetisi, positioning intinya adalah bagaimana kita menjadi diri sendiri kalau di produk itu bagaimana kita membangun karakter dan cerita. Sekarang juga banyak bermunculan produk-produk lokal dengan packaging yang sangat keren-keren yang diciptakan oleh anak-anak muda Indonesia. Selain itu saat ini menjual produk dari offline ke online itu menjadi suatu keharusan.
“Membangun M Bloc Space bekerjasama dengan musisi, arsitek, dan bisnismen menghasilkan sebuah budaya baru yang sustainiable living sekaligus menghidupkan budaya lama yang otentik. Ketika sustainiable living dan sustainiable business dikembangkan bisa membangun dan membuat kategori baru. M Bloc Space adalah sebuah ekosistem yang dibangun dengan melibatkan banyak steakholder seperti pelaku dunia kreatif” jelas Handoko.
Ia juga menekankan, intinya adalah membangun brand saat ini menurut saya pentingnya kekuatan komonitas jadi bukan modal tetapi jaringan bisnis yang kuat bukan lagi iklan yang besar-besaran tetapi engagement dengan konsumen, publik dan media dengan baik. Membangun brand sebenarnya seperti membangun movement.
Ekhel menjelaskan bahwa Tokopedia membangun sebuah super ecosystem dimana siapapun bisa memulai apapun dan konsisten mendorong pemerataan ekonomi secara digital. Berbicara mengenai transformasi ke digital banyak sekali aspek penting yang harus diperhatikan, baik dari pengambilan foto yang bagus, packaging dan melayani customers di platform online.
“Upaya-upaya Tokopedia untuk penerapan digitalisasi dalam mendukung UMKM seperti program pelatihan dan pendampingan, skema nya adalah pembekalan untuk mengenali pemanfaatan fotur-fitur Tokopedia, kelas akusisi yaitu digitalisasi pembuatan toko online kepada UMKM, program inkubasi adalah pendampingan Tokopedia kepada para UMKM hingga mendapatkan transaksi” jelas Ekhel.
Tidak hanya itu, Tokopedia juga membantu digitalisasi pasar basah atau pasar tradisional. “Bekerjasama dengan dua pasar tradisional Cikurubuk Tasikmalaya dan pasar Sabilulungan. Kegiatan ini juga mendukung kebijakan physical distancing dan pasar Cikurubuk online berhasil menjual lebih dari 27 ribu produk. Selain itu 76,4% penjual merasa mudah mengelola bisnis dengan bergabung Bersama Tokopedia, 68,6% penjual bergabung di Tokopedia saat pandemi” ujar Ekhel.