29 November 2024 – Lima mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) melakukan penelitian bertajuk “Absennya Caleg DPR RI Perempuan Partai Buruh yang Mendapatkan Nomor Urut Satu di Dapil Jakarta.” Penelitian ini berfokus pada hambatan yang dihadapi perempuan dalam mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, khususnya terkait distribusi nomor urut strategis di daftar calon anggota lembaga legislatif (caleg).
Tim peneliti, yang terdiri dari Akbar Kurniawan, Abira Massi Armond, Charlen Maureta Davrina, Ganesha Siti Fariza, dan Padrava Setya Wardhana, berfokus pada absennya caleg perempuan dengan nomor urut 1 di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta dalam daftar caleg Partai Buruh. Penelitian yang dilakukan mengkaji hubungan antara penempatan nomor urut strategis dan peluang keterpilihan perempuan, serta implikasinya terhadap representasi perempuan di parlemen.
“Riset yang sedang kami lakukan ini sebenarnya adalah tugas mata kuliah di Ilmu Politik, yaitu Latihan Penelitian Politik. Kami mengambil terkait isu representasi perempuan di Pileg (Pemilu Legislatif) 2024 kemarin, yaitu kasus di Partai Buruh, yaitu absennya caleg DPR RI perempuan khususnya di daerah pemilihan DKI Jakarta yang mendapatkan nomor urut satu,” ujar Ganesha, saat diwawancarai di kampus FISIP UI.
Penelitian ini menunjukkan adanya bias gender dalam proses internal partai politik, termasuk partai-partai yang secara formal mendukung kesetaraan gender. Abira, salah satu anggota kelompok menyatakan, “nomor urut sangat penting dalam menentukan peluang keterpilihan. Namun, temuan awal kami menunjukkan perempuan masih jarang mendapatkan akses ke nomor strategis seperti 1 atau 2, yang sangat memengaruhi keterwakilan perempuan di parlemen.”
Penelitian ini juga mengungkapkan adanya gap antara regulasi dan implementasi di lapangan. Meski Indonesia memiliki undang-undang yang mendukung keterwakilan perempuan, faktanya keterwakilan perempuan di parlemen tidak pernah mencapai angka 30% yang diamanatkan.
“Undang-undang memang sudah menetapkan kuota minimal 30% untuk keterwakilan perempuan, tetapi kenyataannya Indonesia belum pernah mencapai angka tersebut. Salah satu penyebabnya adalah bias gender dalam penentuan nomor urut caleg,” ujar Abira.
Selain itu, penelitian ini menyoroti perlunya kebijakan internal partai yang lebih mendukung kesetaraan gender.
“Hal yang menarik dalam penelitian kami adalah mencari tahu bagaimana partai dapat merancang kebijakan internal yang memastikan perempuan memiliki akses yang sama dalam proses pencalonan, salah satunya adalah dalam menetapkan nomor urut bagi caleg perempuan,” tutur Rava.
Audiensi yang dilakukan dengan perwakilan Partai Buruh menjadi bagian penting dari proses penelitian ini.
Rava menambahkan, “Partai Buruh sendiri berakar dari kelompok buruh dan masyarakat marginal serta mengusung kesetaraan gender, baik dalam AD ART maupun internal partai. Tapi faktanya, absennya caleg perempuan yang mendapatkan nomor urut satu di DPR RI, membuat kita tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut.”
Audiensi berlangsung dengan sambutan yang sangat terbuka dari Partai Buruh. Salah satu Wakil Sekretaris Jenderal partai bahkan turut hadir mendampingi diskusi. “Respons mereka sangat positif, bahkan memberikan ruang diskusi untuk memperdalam analisis kami,” ungkap Akbar.
Kelima mahasiswa yang melakukan penelitian berharap hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi partai politik untuk lebih serius mendorong keterwakilan perempuan.
“Kami harap, partai politik khususnya di Indonesia bisa lebih mendorong perempuan untuk masuk ke dalam ranah politik dan representasi keterwakilan perempuan menjadi jauh lebih besar dibanding sebelum-sebelumnya,” lanjut Akbar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi reformasi kebijakan yang lebih inklusif dan menciptakan ruang yang lebih adil bagi perempuan dalam dunia politik. Sebagai institusi yang berkomitmen pada pengembangan ilmu sosial dan politik berbasis riset, FISIP UI terus mendukung inisiatif mahasiswa untuk mengkaji isu-isu sosial yang relevan. Penelitian ini mencerminkan dedikasi FISIP UI dalam memajukan ilmu pengetahuan serta mendorong perubahan yang positif bagi negara dan masyarakat.