Acara Pra-Wisuda merupakan salah satu rangkaian acara Wisuda Universitas Indonesia yang dilaksanakan oleh masing-masing fakultas, termasuk FISIP UI. Pra-Wisuda semester genap diadakan pada hari Kamis pagi (08/08) bertempat di Balai Purnomo Prawiro.
Prawisuda merupakan acara seremoni sekaligus selebrasi kelulusan dari para mahasiswa FISIP UI. Para wisudawan mendapatkan kesempatan untuk bersalaman dan mengabadikan foto bersama dengan Dekan dan pimpinan masing-masing departemen.
FISIP UI meluluskan sebanyak 601 lulusan sarjana, magister dan doktor, 248 lulus dengan predikat cumlaude.
Lulusan Ilmu Komunikasi berjumlah 117 wisudawan, Ilmu Politik 88 wisudawan, Sosiologi 90 wisudawan, Kriminologi 76 wisudawan, Ilmu Kesejahteraan Sosial 87 wisudawan, Antropologi Sosial 60 wisudawan serta Ilmu Hubungan Internasional 83 wisudawan.
Pembawa acara membuka acara Pra-Wisuda yang diawali dengan doa bersama dan sambutan dari Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto. “Saya berharap para wisudawan menjadi pribadi yang berkarakter didalam kehidupan pasca kelulusan ini tetapi jangan lupa untuk bertindak secara ilmiah karena salah satu ciri dari sarjana adalah kemampuan berpikir yang logis dan ilmiah,” ujar Dekan FISIP UI dalam sambutannya yang singkat dan hangat.
Prof. Aji juga memberikan selamat kepada wisudawan dan wisudawati FISIP UI yang telah berhasil lulus dan tidak lupa mengingatkan untuk berkarya dan berkarier lebih jauh di masyarakat.
Dilanjutkan dengan pidato kelulusan yang disampaikan oleh perwakilan wisudawan, Kenzie Sultan Ryvantya. Kenzie merupakan wisudawan sarjana dari Departemen Ilmu Politik dengan predikat cumlaude.
“Secara objektif, sebagai lulusan FISIP, saya yakin kita siap. Perlu kita syukuri karena semua itu tidak lepas dari lingkungan FISIP UI yang suportif dan inklusif untuk perkembangan kita semua. Tentu kita berharap semua orang di sekitar kita, di seluruh dunia, bisa punya kesempatan untuk berkembang yang baik seperti kita di FISIP UI.”
Kenzie mengatakan, “the world don’t always work that way, saudara-saudari kita di Palestina gak bisa berkuliah karena harus berjuang bertahan hidup di tengah penjajahan dan genosida. Saudara-saudari sebangsa kita sendiri, di banyak daerah di Indonesia, masih belum berkesempatan masuk pendidikan tinggi karena kurang terfasilitasi. Padahal minggu depan kita akan rayakan kemerdekaan Indonesia yang ke tujuh puluh sembilan, tapi masih banyak kawan kita yang belum merdeka dari kemiskinan.”
Sebagai lulusan FISIP UI, Kenzie percaya bahwa para wisudawan bisa membawa perubahan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dan tertinggalkan. Itu semua hal-hal yang besar dan mulia yang sangat mungkin seorang lulusan FISIP UI lakukan.
Para mahasiswa juga disuguhi cerita inspirasi para alumni FISIP UI yang sukses menjalani kariernya. Dian Sunardi Munaf, seorang alumni Ilmu Komunikasi angkatan 1994 dan Dewi Utari, alumni Antropologi angkatan 1999. Mereka salah satu dari sekian banyak alumni yang menginspirasi. Keduanya berbagi kisah dan pengalaman yang mereka dapatkan setelah lulus dari FISIP UI, dan juga meneritakan sedikit memori saat menjadi mahasiswa.
Pada akhirnya kelulusan ini bukanlah akhir dari pembelajaran, namun merupakan gerbang awal untuk menyongsong dunia pasca studi. Harapan terbaik untuk seluruh wisudawan FISIP UI.
