Selasa (16/10), kantin FISIP UI resmi bertransformasi. Kantin yang semula dikenal dengan sebutan kantin Takor ( Taman Korea) telah direnovasi dan berubah nama menjadi kantin The Next Level of Balsem. Peresmian renovasi kantin FISIP UI dilakukan oleh Dekan FISIP UI, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc., bersama Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M. Met., dan Sales & Marketing Director Beverage PT Mayora Indah Tbk, Riko Sistanto, serta Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Adi Sulistyowati. Kehadiran kedua perusahaan tersebut, Mayora dan BNI, turut andil dalam mewujudkan kantin FISIP UI yang lebih baik, nyaman, dan higienis.
Perbaikan dalam transformasi FISIP ini mencakup beberapa aspek, seperti sistem pembayaran cashless, sistem self-service dan sertifikasi kesehatan untuk semua makanan. Pembayaran cashless dapat dilakukan melalui aplikasi yap!, sebuah produk keuangan digital yang dikeluarkan BNI. Sementara, untuk menciptakan efisiensi waktu dan menjaga kebersihan meja, para pengunjung kantin FISIP melakukan pelayanan mandiri (self-service), dengan mengambil peralatan makan sendiri pada tempat yang telah disediakan dan mengembalikannya pada tempat piring kotor yang disediakan pula. Untuk mendukung berjalannya sistem self-service tersebut agar kondusif, kantin FISIP UI telah memiliki alat pencuci elektronik (electric dishwasher) yang dapat membersihkan peralatan makanan dengan bersih dan cepat. Aspek higienitas juga ditingkatkan untuk seluruh makanan yang disajikan, melalui sertifikasi kesehatan oleh Tim Kesehatan dan Keamanan Lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Dalam sambutannya, Dr. Arie menceritakan sejarah transformasi kantin FISIP UI dari awal terbentuknya hingga sekarang ini. Penamaan kantin FISIP UI selalu disesuaikan dengan kondisi pada masanya. Awalnya, ketika kampus FISIP UI berpindah dari Rawamangun ke kampus Depok, kantin yang ada kemudian diberi nama ‘Balsem’ atau singkatan dari ‘Balik Semak’. Nama tersebut menggambarkan kondisi kantin saat itu yang berada di balik semak, masih berupa tenda-tenda kaki lima yang jauh dari standar higienitas. Kemudian, nama tersebut berganti pada tahun 2002 menjadi Taman Korea (Takor), terinspirasi dari taman yang dibangun depan kantin, hasil dari kerja sama dengan perusahaan Korea; Yong Ma.
“Sebenarnya, ketika diresmikan tahun 2002, nama untuk kantin ini tetap ‘Balsem’. Namun, karena ada Taman Korea yang waktu itu sepertinya lebih hits di kalangan mahasiswa, akhirnya kantin ini lebih populer dengan sebutan Takor”, ungkap Dr. Arie.
“Nah, kalau sekarang, ketika kantin ini bertransformasi lagi, saya tetap memakai nama Balsem, hanya ditambahkan Next Level. The Next Level of Balsem. Harapannya, pengertian Next Level, kita naik kelas untuk semuanya”, lanjut Dr. Arie menutup sambutan.