
Dalam rangkaian pelaksanaan program The Global Mosaic, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), melalui Departemen Kesejahteraan Sosial mengadakan sesi Joint Lecture di Auditorium Anak Nusantara pada Rabu (07/05). Sesi Joint Lecture ini di isi oleh Getar Hati, Ph.D (Dosen Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial UI), serta Dr. Farah binti Zaini (Faculty of Social Sciences and Humanities, UNIMAS). Sesi ini dihadiri oleh peserta dari FISIP UI, serta peserta dari Universiti Sarawak Malaysia.
Dalam sesi pertama Getar membahas “CSR Implementation in Indonesia: Strategic Investment or Response to Social Impacts?”. Dalam sesi tersebut Getar membahas terkait kebijakan dan sektor yang terdampak oleh Corporate Social Responsibility (CSR), serta pengenalan terkait dengan CSR secara umum, dan implementasinya di Indonesia dan secara global.

Menurut Getar, dalam implementasi CSR, Indonesia telah memiliki komitmen secara global dan nasional. Secara global, Indonesia telah memiliki kerjasama dan juga sertifikasi standar terkait dengan CSR, misalnya UN Global Compact & Social Accountability 8000, dan ISO 26000 (Guidance on Social Responsibility).
“Secara nasional, terdapat beberapa peraturan yang sudah diterapkan terkait dengan CSR, yaitu UU Nomor 40 Tahun 2007, serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2012, terkait dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas,” Getar.
Pembahasan berlanjut pada korelasi terkait dengan CSR dan SDGs, “SDGs juga membawa terkait dengan isu manusia, seperti isu komunitas, konsumsi, lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat. Dalam jangka panjang, kegiatan CSR dapat menjadi cerminan dari komitmen Indonesia terhadap poin-poin SDGs,” jelas Getar.
Menurut Getar, CSR tidak hanya menjadi bagian dari sebuah kegiatan bisnis secara eksternal, tetapi juga terkait dengan keseluruhan dari setiap tahap produksi dan inti bisnis tersebut, sehingga diharapkan hal ini dapat menghasilkan bisnis yang berkelanjutan.

Pada sesi kedua, Dr. Farah binti Zaini membahas “CSR sebagai pemacu Kelestarian: Menjajarkan Tanggungjawab Korporat dengan Matlamat Pembangunan Mampan (SDGs). Sesi ini membahas terkait dengan CSR yang berkaitan dengan empat faktor utama, yaitu human resources, community development, workplace dan environment.
Menurut Farah, dalam implementasi CSR di Sarawak, program yang dibuat berfokus kepada bidang kesehatan, infrastruktur, dan perlindungan terhadap dengan lingkungan. Selain itu, usaha CSR ini juga berkorelasi dengan Sustainable Development Goals (SDGs). “Contoh implementasi program CSR dan SDGs adalah Dewan Bandaraya Kuching Utara atau DBKU’s Smart City Initiatives yang menyediakan pelatihan untuk perempuan dan anak muda, serta difabel, Sarawak Energy Berha, yang berfokus kepada pembangunan hydropower plants dan hydrogen fuel,” ujar Farah.
The Global Mosaic adalah program kegiatan yang di inisasi oleh University Malaysia Sarawak (UNIMAS) mengunjungi FISIP UI yang berlangsung selama 5 hari (5 Mei – 10 Mei) dalam rangka menjembatani budaya dari kedua negara, menyediakan platform bagi mahasiswa dari kedua universitas untuk berbagi dan bertukar budaya. Program ini juga mencakup kuliah bersama “Lecture in Hall” tentang ekonomi pembangunan dan sosial, Selain itu mahasiswa FISIP UI bersama UNIMAS melakukan pengabdian masyarakat “CSR: Mengajar dan Belajar”, program The Global Mosaic di tutup dengan malam pertunjukan “Malam Rumpun Budaya” yang menampilkan keunikan budaya dari masing-masing negara.