8 November 2024 – Muda Kawal Pilkada 2024 merupakan sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bersama dengan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok untuk mendukung demokrasi yang substansial pada Pilkada Depok 2024.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengawal integritas pemilu, meningkatkan partisipasi generasi muda, dan memperkuat pemahaman masyarakat akan pentingnya pemilu yang demokratis. Puncak dari rangkaian Muda Kawal Pilkada 2024 adalah kegiatan Townhall Meeting “Bedah Gagasan Calon Pemimpin Depok” yang diselenggarakan pada Jumat (8/11) di Auditorium Mochtar Riady, FISIP UI dan disiarkan secara langsung melalui Youtube FISIP UI.
Kegiatan ini mengundang kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Depok. Terdapat dua sesi Townhall Meeting, sesi pertama menghadirkan Ir. Imam Budi Hartono, M.Si dan dr. Ririn Farabi A. Rafiq, MKK serta sesi kedua menghadirkan Dr. Supian Suri, M.M. dan Chandra Rahmansyah, S.Kom.
Prof. Semiarto Aji Purwanto (Dekan FISIP UI) menekankan pesatnya perkembangan dan perubahan Kota Depok. Namun di tengah itu, terdapat beragam persoalan dan tantangan yang harus diselesaikan oleh calon kepala daerah Depok terpilih nanti.
“Harapannya adalah kita (Kampus UI dan Pemkot Depok) bisa bersama-sama, tumbuh bersama di satu lokasi yang sama, di komunitas Depok, orang-orang Depok yang tumbuh secara baik, dan kita semua sebagai warga Kota Depok nantinya bisa mendapatkan pimpinan yang kita harapkan. Kesempatan seperti ini, sekali lagi FISIP menyediakan diri sebagai tempat untuk mengadu gagasan. Tidak sendiri, kali ini FISIP bekerja sama dengan Puskapol FISIP,” ujar Prof. Aji.
Di kegiatan ini, masing-masing calon di setiap sesinya menyampaikan visi dan misi terkait gagasan untuk menyelesaikan persoalan di Kota Depok (Visi dan misi dapat dilihat pada link berikut: bit.ly/PreTownhall).
Kandidat pertama, Imam dan Ririn menekankan keberlanjutan program pemerintahan sebelumnya dengan mengembangkan program-program baru untuk meningkatkan kualitas hidup warga Depok. Sedangkan kandidat kedua, Supian-Chandra menekankan kebaruan dalam program yang diusung serta menawarkan inovasi terhadap program yang sudah ada.
Dalam isu pendidikan, Imam dan Ririn menawarkan program Satu Keluarga Satu Sarjana untuk memastikan setiap keluarga memiliki satu lulusan sarjana, dengan prioritas beasiswa bagi keluarga kurang mampu.
Di sisi lain, Supian dan Chandra memastikan tidak ada satupun anak yang terhenti pendidikannya dengan menyediakan beasiswa, program bimbingan belajar bagi 10.000 siswa, dan peningkatan fasilitas pendidikan yang inklusif. Termasuk mendorong adanya kemitraan dengan perguruan tinggi di Kota Depok untuk menyediakan kuota afirmasi bagi warga Depok dalam melanjutkan pendidikan tinggi.
Dalam isu anak muda, kedua calon Walikota dan Wakil Walikota itu berkomitmen untuk melibatkan dan meningkatkan partisipasi anak muda, baik dari sisi penyediaan infrastruktur untuk mendorong kreativitas anak muda maupun keterlibatan anak muda dalam perumusan kebijakan.
Imam mengatakan bahwa ia bersama wakilnya berkomitmen melibatkan anak muda dalam kebijakan melalui musyawarah rencana pembangunan dan pelatihan life skill, serta menyediakan program pendidikan, kesehatan, dan ketahanan mental bagi remaja.
Supian menyatakan berkomitmen membuat program Rumah Kreatif dengan tujuan mewadahi kreativitas anak-anak muda dan memfasilitasi pekerjaan “freelancer” anak-anak muda di Kota Depok. “Kami juga ingin melibatkan anak muda secara aktif dalam pembangunan kota melalui program Depok Uncensored untuk menyerap aspirasi anak muda secara rutin,” ujarnya.
“Saya berharap inisiasi mahasiswa FISIP UI dalam Muda Kawal Pilkada 2024 ini dapat membantu warga Depok, khususnya mahasiswa dan orang muda lainnya, dalam menentukan pilihan pada saat Pilkada Depok tanggal 27 November 2024 nanti. Kegiatan ini menjadi awal keterlibatan anak muda dalam mengawal proses Pilkada yang demokratis, dan perlu dilanjutkan dengan keterlibatan anak muda dalam mengawal pemerintahan Kota Depok setelah Pilkada nanti. Dengan demikian, peran anak muda bukan hanya menjadi objek dalam Pilkada semata, melainkan juga berperan signifikan dalam mewujudkan demokrasi yang substansial,” ujar Delia Wildianti (Peneliti Puskapol UI).
Kampus Universitas Indonesia, khususnya FISIP membuka diri dengan segala bentuk kolaborasi bersama dengan calon terpilih dan stakeholders lain nantinya untuk menyelesaikan persoalan dan tantangan di Kota Depok. Kolaborasi ini dimulai dengan adanya kegiatan Townhall Meeting untuk menjadi ruang beradu gagasan di antara calon pemimpin Kota Depok.