- FISIP UI dan Korea Foundation Jakarta kembali bekerja sama untuk mengadakan seminar publik yang bertajuk “Shaping the Future: Indonesia-Korea Relations After the 2024 Election”
- Pasca kerjasama selama 2 tahun silam, FISIP UI bersama dengan Korea Foundation membentuk Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI
- Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI akan kembali membawakan sejumlah event serupa berama Korea Foundation Jakarta hingga akhir 2024.
Depok, 29 Mei 2024 – Usai memperingati 50 tahun kerja sama Indonesia dan Korea Selatan pada 2023 silam, FISIP UI dan Korea Foundation Jakarta kembali mengadakan seminar publik yang berjudul “Shaping the Future: Indonesia-Korea Relations After the 2024 Election”. Seminar ini dihadiri oleh Direktur Korea Foundation, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kementerian Luar Negeri RI, dan The Habibie Center. Acara tersebut berlangsung pada 29 Mei 2024 di Auditorium Mochtar Riady, FISIP UI.
Konferensi ini dibuka dengan opening speech dari Dekan FISIP Universitas Indonesia (Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto). Adapun dalam pembukaan ini, Dekan FISIP UI menyampaikan terkait berlanjutnya kerjasama antara FISIP UI dan Korea Foundation Jakarta melalui pembentukan KIC FISIP UI, dan harapan untuk dapat terus berperan dalam mempererat relasi Indonesia dan Korea Selatan kedepannya. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi utama seminar yang difasilitasi oleh beberapa pembicara. Hadir sebagai Keynote Speaker adalah Prof. Choi Kyung Hee selaku HK Research Professor dari Seoul National University (SNU) Asia Research. Beliau membawakan materi bertajuk “The Political Economic Implication of New Capital Relocation: Focusing on Sejong of Korea and IKN of Indonesia”. Sesi ini utamanya membahas mengenai rencana pemindahan ibukota Indonesia ke IKN, serupa dengan langkah Korea Selatan yang memindahkan ibukota ke kota Sejong 2005 silam.
Sesi tersebut lalu diikuti oleh Pak Baskara Pradipta M.A. selaku perwakilan dari Kementerian Luar Negeri RI, yang memberikan overview dari hubungan diplomasi antara Indonesia dan Korea Selatan. Sementara itu pembicara berikutnya, Pak Mohammad Hasan Ansori selaku Direktur dari Habibie Center, membahas mengenai “Projecting Indonesia-Korea Relation in the Post 2024 Election”. Sesi tersebut utamanya memberikan gambaran statistik terkait relasi bilateral dan kebudayaan antara Korea Selatan dan Indonesia. Selanjutnya dosen dari Departemen Ilmu Politik FISIP UI, Pak Muhammad Imam, M.I.A., memberikan Analisis politik komparatif demokrasi Korea dan Indonesia. Sesi pembicara diakhiri dengan sesi dari saudari Cornelia Ingrid, selaku alumni FISIP UI dan IISMA Awardee di Yonsei University, yang membahas mengenai isu sosial budaya terkini di Korea dan Indonesia. Usai penyampaian materi dari seluruh pembicara, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang semakin memperkaya bahasan terkait topik seminar yang dibawakan.
Seminar ini bukan kali pertama Korea Foundation Jakarta bekerja sama dengan FISIP UI. Kerjasama serupa juga telah dilakukan melalui pengadaan konferensi internasional dalam rangka 50 tahun kerja sama Indonesia dan Korea Selatan, yang diadakan 2023 silam. “Korea Foundation Jakarta dan FISIP UI telah membangun hubungan yang kuat dan hebat selama 2 tahun terakhir dengan serangkaian seminar akademik dan pembukaan Korea-Indonesia Center di FISIP UI tahun ini.”, ujar Pak Choi Hyun-Soo selaku direktur dari Korea Foundation Jakarta.
Acara seminar ini dibawakan oleh Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI, yang dibentuk sebagai wujud komitmen FISIP UI dan Korea Foundation untuk terus mempererat relasi akademik antara Indonesia dan Korea Selatan. Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, menyampaikan, “Inisiatif ini merupakan bukti komitmen teguh kami untuk memperkuat hubungan Indonesia-Korea, yang mencerminkan visi bersama kami untuk masa depan yang dibangun berdasarkan keunggulan akademik, pertukaran budaya, dan penelitian kolaboratif.” Sementara Pak Choi Hyun-Soo selaku Direktur Korea Foundation Jakarta, mengatakan, “Korea Foundation Jakarta berharap Korea-Indonesia Center dapat menjadi platform yang dapat membantu mengumpulkan sumber daya bagi pelajar dan masyarakat yang tertarik dengan hubungan Korea-Indonesia, serta memperluas lanskap kerja sama Indonesia dan Korea lebih jauh lagi.”
Tidak berhenti di acara seminar publik ini, dalam rangkaian agenda 2024, KIC FISIP UI bersama dengan Korea Foundation Jakarta akan menghadirkan sejumlah acara akademik terkait relasi Korea-Indonesia. KIC FISIP UI juga membuka pintunya untuk menjalin kerjasama dengan entitas lainnya untuk terus berperan aktif dalam memperkuat hubungan akademik, budaya, dan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan. “Terbentuknya KIC FISIP UI merupakan komitmen kami untuk memperkokoh hubungan bilateral yang terjalin selama ini. KIC FISIP UI akan terus melakukan pengembangan program-program yang inovatif dan kolaboratif dengan pelibatan mahasiswa, para akademisi, praktisi, dan masyarakat umum. Kami yakin KIC FISIP UI mampu menjadi platform dialog yang konstruktif dan berkelanjutan yang berkontribusi dalam mempererat hubungan diplomatik, akademik, dan sosial budaya yang bermanfaat bagi kedua belah pihak ”, ujar Ibu Getar Hati selaku Koordinator Program KIC FISIP UI.
Tentang Korea-Indonesia Connection (KIC)
Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI merupakan inisiatif inovatif dan inklusif yang bertujuan untuk memperkuat hubungan akademik, budaya, dan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan. Inisiatif ini pertama kali terjalin melalui kerja sama antara Korea Foundation Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). KIC FISIP UI berfungsi sebagai platform khusus untuk menjembatani dialog terkait relasi Korea-Indonesia, membina pemahaman dan kerjasama antara kedua negara dan masyarakat.
Silakan kunjungi http://tiny.cc/PressKIC1 untuk mengakses Press Kit terlengkap, termasuk logo resmi dan foto dokumentasi acara.
