Miriam Budiarjo Research Center bekerjasama dengan Departemen Ilmu Komunikasi menyelenggarakan diskusi panel dengan tema “Kolonial dan Pasca-Kolonial” yang bertempat di Ruang Rapat MBRC lantai 1 pada Senin (17/07).
Diskusi panel ini menghadirkan dua pembicara yakni Prof. Ariel Heryanto (Monash University) dan Dr. Taufiq Tanasaldy (Tasmania University). Prof. Ariel Heryanto berbicara tentang Gerakan Global Kiri dalam Perjuangan Kemerdekaan RI. Professor yang sekarang menempati posisi Herb Feith Professor For Study of Indonesia di Monash University ini memaparkan narasi sejarah kemerdekaan yang mengalami banyak distorsi dengan penghilangan sejumlah fakta dan bagaimana media berperan dalam upaya pendistorsian maupun counter–attacknya. Tidak hanya berkaca pada masa lampau, paparan Prof. Ariel juga menyinggung tentang sudah tidak relevannya sentimen asing yang berlebihan dalam narasi sejarah maupun politik Indonesia saat ini.
Kemudian, Dr. Taufiq Tanasaldy membahas tentang “Nation Building and Sport: The Indonesian Chinese in the 1950s”. Pembahasannya berfokus pada dunia olahraga dan peran warga keturunan pada dunia olahraga di Indonesia. Dua poin penting yang menjadi highlight dari paparannya adalah; dunia olahraga yang ternyata sangat signifikan dalam proses pembangunan bangsa (nation building) dan rasa memiliki (belongingness) dari warga keturunan, serta peran mereka yang juga ternyata sangat signifikan dalam membangun martabat bangsa Indonesia di dunia olahraga kancah Internasional.
Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.00 ini dihadiri lebih dari 70 orang yang berasal dari warga internal ataupun eksternal FISIP UI.