APRiSH 2019 merupakan kegiatan konferensi internasional 7 (tujuh) fakultas rumpun sosial humaniora di Universitas Indonesia yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari sejak 13 – 15 Agustus 2019 di Hotel JS Luwansa, Jakarta. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan sejak 2016 dan tahun ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia. Dengan tema Network Society: Continuity and Change, acara ini diikuti oleh sekitar hampir 350 paper dan 11 peserta dari luar negeri. Acara ini menjadi ajang berbagi ilmu dan pengalaman riset mengenai masyarakat dunia yang tengah mengalami transformasi berkat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk pengalaman pelaku usaha ekonomi digital.
Dalam 3 (tiga) hari pelaksanaan APRiSH 2019, itu memiliki 7 (tujuh) tema turunan terkait tema besar masyarakat jaringan yang ditangani oleh masing – masing fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Tema – tema tersebut meliputi:
- Reconnecting Socio-Economic and Business Acitivities in Achieving Sustainable Future (Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
- Bridging the Global Society in Achieving Sustainable Development (Sekolah Kajian Strategis Global dan Sekolah Ilmu Lingkungan)
- Revolutioning Culture in Network Society (Fakultas Ilmu Budaya)
- Network Societies in Indonesia: Expansion and Reconfiguration of Social Structure (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
- Constructing Legal Resilience in Network Society (Fakultas Hukum)
- Strengthening Network Governance for Sustainable Development (Fakultas Ilmu Administrasi)
- Social Connectedness in Maximizing Psychological Well-Being (Fakultas Psikologi)
Pembicara kunci dalam APRiSH 2019 ini mengundang akademisi terkemuka asal Spanyol Prof. Manuel Castells. Castells merupakan sosiolog, periset dan penulis buku tentang isu – isu terkait masyarakat berjaringan (network society), komunikasi, dan globalisasi serta pengajar di Open University Catalonia, Spanyol dan Annenberg School of Communication University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat. Pembicara kunci lainnya adalah Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara.
Selain pembicara kunci, konferensi internasional APRiSH juga mengundang pembicara dari berbagai disiplin ilmu rumpun sosial humaniora lainnya, yaitu:
- Jan A.G.M. van Dijk (Sociology & Communication Science, University of Twente Belanda)
- Andrew Mitchell (Melbourne Law School, University of Melbourne Australia)
- Abidin Kusno (Institute of Asian Research and Director of the Centre for Southeast Asia, University of British Columbia Kanada)
- Roby Muhamad, PhD (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia)
- Dina Wahyuni (Department of Accounting, Economics and Finance, Swinburne Business School Australia)
- Huck-ju Kwon (Department of Social Policy and Intervention, Seoul National University Korea Selatan)
- Ian O. Wiliamson (Faculty of Commerce, Victoria University of Wellington Selandia Baru)
Selain pembicara dari kalangan akademisi, konferensi ini juga menggelar sesi khusus untuk pelaku industri. Sejalan dengan tema mengenai masyarakat jaringan, sesi ini diisi oleh pembicara dari pelaku ekonomi digital tanah air, yaitu Gojek, Bhinneka, dan Twitter Indonesia. Sesi industrial adalah ajang berbagi pengalaman dan kisah sukses serta isu – isu terkini yang berbasis kerjasama jaringan, baik antara pelaku usaha dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk universitas. Penyelenggaran APRish 2019 ini merupakan hasil kerjasama dengan pihak PT.Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek Indonesia)