


Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri tengah menyusun Reviu Kebijakan Mandiri (RKM) dengan tema “Implementasi Rekomendasi UN Global Crisis Response Group (GCRG): Strategi Penguatan Sektor Pangan, Energi, dan Finansial”. Sehubung hal itu, Pertemuan Kelompok Ahli (PKA) dilaksanakan di Universitas Indonesia tepatnya di FISIP UI dengan tujuan menjaring masukan dari para pakar dan akademisi untuk topik-topik tersebut.
Kegiatan PKA dilakukan secara hybrid di FISIP UI. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 13 dan 14 Juli 2023. Kegiatan di hari pertama akan membahas mengenai ketahanan pangan dan energi. Kegiatan di hari kedua membahas ketahanan finansial. Dalam kegiatan ini menghadirkan para pembicara yang merupakan pakar dan akademisi di bidang pangan, energi, dan finansial dari perguruan tinggi, think tank, Kementerian/Lembaga.
“Saya rasa ini merupakan kolaborasi yang harus berlangsung dan dipertahankan antara Universitas Indonesia khususnya Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI, karena tantangan kebijakan luar negeri Indonesia, baik dalam konteks formulasi maupun implementasi kebijakan merupakan upaya dalam menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis karena beragamnya isu-isu yang harus direspon,” ujar Nurul Isnaeni, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan.
Pada kesempatan itu Nurul mengatakan, “isu yang diangkat sangat strategis, saya melihatnya bukan hanya multidemensional tapi juga juga bersifat multilevel dan multisteakholder. Isu yang kita hadapi saat ini sudah menyangkut human survival dan jelas sekali bahwa dinamika lingkungan eksternal mempengaruhi concern kita di tingkat nasional maupun lokal.”
Harapan dari Wakil Dekan bidang 1, kolaborasi ini memberikan manfaat yang luas bagi semua pihak yang terlibat dan terus berlanjut.
UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) memproyeksikan perekonomian dunia turun 1%, sementara FAO (Food and Agriculture Organization) mencatat kenaikan harga pangan 34%, minyak mentah 60%, dan gas dan pupuk meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2022. Perang Rusia-Ukraina yang pecah sejak tahun lalu, memperparah kondisi ekonomi dunia yang sudah terimbas oleh pandemi COVID-19. Ukraina dan Rusia termasuk lumbung pangan dunia.
“Keduanya memproduksi sekitar 30% gandum dan barli, 20% jagung, dan 50% minyak bunga matahari di tingkat global. Rusia juga merupakan eksportir terbesar gas alam dunia dan eksportir minyak bumi kedua terbesar. Rusia juga mengekspor seperlima pupuk dunia. Namun, perang telah mengancam ketahanan pangan, energi, dan finansial, tidak hanya di kawasan terjadinya peperangan, tetapi sudah dirasakan ke seluruh dunia,” ujar Rio Budi Rahmanto, Ph.D selaku Plh. Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri.
Rio menambahkan bahwa dampak terparah dialami oleh kelompok rentan di negara-negara berkembang, perang menimbulkan gangguan terhadap rantai pasok global dan pasar keuangan. Biaya kargo meningkat beberapa kali lipat, inflasi global meningkat hingga 5,2%, dan sekitar 60% negara-negara berpendapatan rendah berisiko tinggi mengalami krisis utang.
Tujuan dari kegiatan ini unruk menyusun strategi kebijakan luar negeri Indonesia yang membumi dan praktikal dalam mencapai ketahanan di bidang pangan, energi, dan finansial dengan output berupa Reviu Kebijakan Mandiri serta menjaring masukan dari para pakar dan akademisi dalam penyusunan Reviu Kebijakan Mandiri dimaksud.