Kamis (30/4/2015) Departemen Hubungan Internasional FISIP UI mengadakan kuliah tamu dengan mengundang Sekretaris Kabinet RI, Andi Widjajanto sebagai pembicara. Bertempat di Ruang Suwantji Sisworahardjo Gedung Nusantara II Kampus FISIP UI Depok, dalam perkuliahan ini Andi membahas seputar isu “Indonesia dan Perlombaan Persenjataan di Asia.” Andi menjabarkan bagaimana hubungan bilateral antara Indonesia dengan Negara Asia lain di bidang persenjataan, Undang-undang Industri Pertahanan, ancaman persenjataan saat ini, kecemasan dalam regulasi pembelian senjata, hingga kaitannya dengan Indonesia menuju poros maritim dunia. “Untuk membentuk poros maritim dunia, Indonesia harus bergerak di antara modernisasi dan militeri built up,” ujar Andi.
Dalam perkuliahan ini, Andi juga menjelaskan mengenai teori dinamika persenjataan: reduction, maintenance, modernization, built up, dan perlombaan senjata. Posisi dinamika persenjataan Indonesia sampai tahun 2004 berada di tahap reduction dan maintenance. Kini saat kondisi Indonesia sebagai poros maritim dunia mulai digencarkan, dinamika persenjataan Indonesia berada di posisi antara modernization dan built up.
Dari sisi dinamika persenjataan, posisi Indonesia mulai beralih dari maintenance dan modernization menjadi modernization dan built up. Ke depannya, perubahan posisi modernization dan built up menjadi perlombaan senjata akan tergantung dari bagaimana Indonesia mengelola persepsi dari negara-negara di sekitarnya.
“Untuk mendapatkan posisi modernization dan built up, Indonesia punya uang, doktrin sudah sesuai, namun dalam hal persenjataan kita belum betul-betul mendapatkan yang sesuai dengan kebutuhan kondisi di Indonesia,” kata Andi. Ia juga menambahkan, anggaran pertahanan dalam negeri tidak hanya dipikirkan sekadar untuk membeli persenjataan, namun juga harus dipikirkan jangka panjang perawatan, kontrak, pelatihan bagi pengguna, dan sebagainya.