Fenomena gerakan sosial semakin marak terjadi di Indonesia termasuk gerakan sosial yang fokus pada krisis ekologi yang semakin hari semakin meluas dan mendalam sehubungan dengan konsesi pertambangan, kehutanan, dan perkebunan dari perusahaan-perusahaan raksasa dalam dan luar negeri. Isu mengenai lingkungan dirasa kurang mendapat perhatian besar, terutama dari pemerintah. Banyak isu lingkungan yang hanya diperjuangkan oleh masyarakat yang menjadi korban. Pihak-pihak di luar korban menutup mata dengan realitas yang ada. Walaupun fakta yang ada telah menunjukkan ketidakadilan terhadap masyarakat.
Sebuah kajian disertasi diangkat oleh Dwi Retno Hapsari dengan judul “Jaringan Komunikasi dalam Partisipasi Gerakan Sosial Lingkungan (Studi Pengaruh Sentralitas Jaringan terhadap Partisipasi Gerakan Sosial Tolak Pabrik Semen pada Komunitas Adat Samin di Pati Jawa Tengah).” Dalam sidang promosi doktornya yang berlangsung pada Senin (18/7/2016) di Auditorium Juwono Sudarsono, Kampus FISIP UI, Depok, Dwi memaparkan fokus disertasinya melalukan analisis struktur jaringan komunikasi dalam gerakan sosial lingkungan pada komunitas adat Samin di Pati, Jawa Tengah. Khususnya, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sentralitas jaringan komunikasi dan kontribusinya untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu gerakan sosial lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, mencakup analisis struktur jaringan komunikasi dengan UCINET dan analisis statistik dengan Path Analysis. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa stuktur jaringan yang terbentuk pada Komunitas Adat Samin di Dukuh Bombong, terkait isu rencana pendirian pabrik semen memiliki kohesifitas yang rendah, pola jaringan komunikasi yang terbentuk menyebar, dan mengalami fragmentasi. Pada penelitian ini juga ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat sentralitas jaringan, yaitu persepsi individu dan tingkat political engagement, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam gerakan sosial, yaitu tingkat political engagement,tingkat keterlibatan dalam afiliasi, dan tingkat sentralitas. Dengan demikian, terbukti bahwa sentralitas jaringan sosial komunikasi memiliki pengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam gerakan sosial “Tolak Pabrik Semen.”
Dalam sidang promosi doktornya, Dwi dinyatakan lulus dengan hasil Cum Laude. Sidang promosi doktor ini diketuai oleh Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. Sedangkan promotor dalam sidang promosi doktor Dwi adalah Prof. Dr. Billy K. Sarwono, M.A. dan Dr. Eriyanto, M.Si., selaku ko-promotor. Anggota penguji terdiri dari Prof. Alois Agus Nugroho, Ph.D., Prof. M. Alwi Dahlan, Ph.D., Prof. Dr. Sasa Djuarsa Sendjaja, M.A., Prof. Dr. Ilya R. Sunarwinadi, M.Si., Prof. Zulhasril Nasir, Ph.D., dan Dr. Irwansyah,M.A.