Indonesia dan Polandia, meskipun secara geografis berjauhan, memiliki komitmen yang sama terhadap keunggulan akademis dan apresiasi yang mendalam atas peran yang menjembatani kedua negara, yang dikenal karena kekayaan warisan budayanya dan dinamika politik yang berkembang pesat.
Seminar bertajuk “Studi Budaya dalam Ilmu Politik: Perspektif Eropa dan Asia” merupakan inisiatif yang bertujuan untuk membina kolaborasi antara Indonesia dan Polandia, dengan fokus utama pada pembentukan kemitraan strategis antara dua institusi pendidikan bergengsi, Universitas Indonesia dan Universitas Warsawa.
Sebagai pembicara Prof. Daniel Przastek, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Studi Internasional, Universitas Warsawa), Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia) serta sebagai moderator Dwi Ardhanariswari Sundrijo, Ph.D (Sekertaris Fakultas FISIP UI).
Gagasan kajian budaya dalam ilmu politik semakin menonjol selama bertahun-tahun, karena mengakui adanya interaksi yang rumit antara budaya, identitas, dan perilaku politik.
Menurut Daniel, cultural policy atau kebijakan budaya bersifat sistematis yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu khususnya dibidang budaya. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam cultural policy ini karena melalui pendidikan pelestarian terhadap identitas budaya dan akses budaya terbuka lebar.
Dekan FISIP, Prof. Aji mengatakan, kuatnya peran negara dalam merumuskan kebijakan kebudayaan seringkali dipandang sebagai hegemoni negara atas masyarakat, dalam perspektif Governmentality, seolah-olah negara mempunyai kekuasaan untuk menentukan apa yang boleh dilakukan warganya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kebijakan budaya dalam konteks spesifik Indonesia, sebuah negara yang kaya akan beragam tradisi, di tengah transformasi global yang sedang berlangsung, “tujuannya adalah untuk menjaga tradisi-tradisi ini, dengan fokus utama pada pemeliharaan komunitas tradisional (adat) dan proses budaya mereka, penekanannya tidak hanya terletak pada dikotomi ‘kepunahan’ atau ‘keberlanjutan’, namun lebih pada memfasilitasi pengembangan organik tradisi-tradisi ini dalam masyarakat.” Hasil yang diharapkan dari kebijakan budaya ini adalah memberdayakan masyarakat dengan mengembangkan tradisi yang berkembang secara dinamis sebagai elemen dasar.
Selain seminar, kegiatan lainnya adalah penandatanganan letter of agreement antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dengan Fakultas Ilmu Politik dan Studi Internasional, Universitas Warsawa.
Beata Stoczyńska, Duta Besar Polandia untuk Indonesia mengatakan bahwa kolaborasi ini menandakan komitmen terhadap pendidikan dan penelitian global, dengan visi bersama untuk memajukan ilmu pengetahuan dan berkontribusi terhadap pengembangan solusi terhadap tantangan kontemporer, kemitraan ini merupakan perwujudan semangat kerja sama internasional dan untuk mempererat hubungan.
Di dunia yang semakin terhubung melalui teknologi dan komunikasi, institusi akademis dari berbagai penjuru dunia harus bersatu untuk mengatasi permasalahan kompleks yang berdampak pada kemanusiaan.