Program Desa Cemara dapat mendukung dan didukung oleh Program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM). MBKM merupakan terobosan Kemendikbud untuk memberikan mahasiswa menggali dan mengeksplorasi kapasitas dan keterampilan di lapangan.
Program MBKM Desa Cemara dapat menjadi paket kurikulum untuk mahasiswa bisa melakukan proses pembelajaran di luar kampus, mahasiswa bisa langsung bekerjasama dengan aparat desa dan pemangku kepentingan lainnya untuk saling berbagi informasi. FISIP UI mengadakan sosialisasi MBKM Program Desa Cemara di Auditorium Juwono Sudarsono pada Senin (06/02) yang diselenggarakan bekerjasama dengan Bappenas.
“Saat ini kita mulai di semester genap 2022-2023 untuk pelaksanakan program desa cemara yang saya dan program ini saya kira sangat bagus sekali, sangat relefan, dan kontributif bukan saja untuk mahasiswa sebagai target audiens yang penting dalam program ini tapi saya kira juga untuk pihak penyelengara baik dari Bappenas maupun dari kami FISIP,” ujar Nurul Isnaeni selaku Wakil Dekan Bidang 2.
Menurut Nurul, program Desa Cemara ini bisa memfasilitasi kepentingan-kepentingan berbagai pihak dan tentu saja teman-teman ataupun komunitas desa yang menjadi mitra didalam proses praktek lapangan atau pembelajaran di level empiriknya nanti. Nurul juga berharap bahwa semua partisipan akan bisa berkerja lebih berkaboratif dan mahasiswa yang mengikuti program ini bisa lebih semagat, lebih dinamis, lebih aktif karna harapan kita semakin kesini semakin baik.
Dinar Dana Kharisma (Direktorat Pengentasan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Bappenas) menjelaskan, pada 2020 ketika pertama kali kita mendapatkan hantaman pandemi covid 19 dan pada saat itu pula Presiden juga merencanakan bahwa akan berupaya untuk mencapai kemiskinan ekstrim 0% ditahun 2024 berbagai macam proses pembuatan kebijakan pendukung supaya kita cepat pulih dari covid 19 dan juga bisa mengejar kembali rejektori awal untuk mengurangi kemiskinan ditahun 2024.”
Dinar menjelaskan bahwa hal tersebutlah yang menelurkan suatu penguatan dari inovasi yang sudah berjalan yaitu pendekatan kolaborasi dalam menangulani kemiskinan, karena itulah Direktorat Penangulanan Kemiskinan dan Pemberian Masyarakat Bappenas yang mendapatkan tugas pada saat itu untuk mengembangkan model, mengembangkan uji coba lalu turun ke masyarakat dan seperti yang disampaikan oleh menteri Bappenas bahwa harus melibatkan mahasiswa, disnilah embrio dari MBKM Desa Cemara itu bermula.
Desa Cemara (Cerdas-Mandiri-Sejahtera) merupakan sebuah pendekatan tidak biasa Untuk mewujudkan percepatan pencapaian Kemiskinan Ekstrem Nol Persen melalui kolaborasi lintas sektoral. Kegiatan ini merupakan bagian dari uji coba penyelenggaraan digitalisasi monografi desa/kelurahan dengan pengembangan pendekatan.
Terdapat tiga Klaster Aksi Intervensi Utama yang WAJIB dilaksanakan untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem, yaitu (a) Registrasi Sosial Ekonomi dan DMD/K; (b) Bantuan Sosial; (C) Keperantaraan Pasar dan Kemitraan.
Keterlibatan perguruan tinggi membuka peluang yang besar untuk menghasilkan penelian, karya, dan inovasi, termasuk mengimplementasikan konsep dan gagasan intervensi kolaboratif dalam rangka percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dan membantu terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2022 Program MBKM Desa Cemara berhasil secara total memberangkatkan sekitar 22 mahasiswa untuk mendatangi, tinggal dan kemudian membuat inovasi di beberpa desa yang menjadi pembinaan Bappenas di Jawa Barat.
Harapan Dinar, tidak hanya di Jawa Barat tapi juga diseluruh desa binaan Bappenas yang mencapai 84 desa diseluruh Indonesia dan MBKM Desa Cemara ini tidak hanya dipandang sebagai program tapi dipandang sebagai salah satu upaya penanggulanaan kemiskinan yang secara formal serta sebagian strategi bahwa yang penanggulanaan kemiskinan tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja atau satu institusi saja tapi harus bersama-sama dunia praksisti, dunia akademisi, mahasiswa, generasi muda yang berinovatif.