Kemajuan teknologi membuat industri media massa juga ikut bergeser. Tempo, salah satu media di Indonesia melakukan konglomerasi dari yang semula hanya sebuah majalah menjadi beberapa media lain seperti surat kabar, televisi, dan lain sebagainya. Hal ini dinilai sebagai akumulasi kapital dengan tujuan kapitalis. Komodifikasi dilakukan untuk beradaptasi dengan perkembangan industri media serta teknologi yang baru, termasuk dengan penerapan konvergensi redaksi. Wahyudi M. Pratopo, mantan wartawan Tempo meneliti latar belakang masalah tersebut dalam disertasinya. Ia megembangkan kerangka pemikiran dari teori ekonomi politik dan menggunakan paradigma kritis.
Hasilnya, terjadi komodifikasi wartawan di Tempo. Hal ini terlihat melalui penambahan jam kerja, upah rendah, kejar target, tugas ganda, kewajiban pemasaran dan adaptasi. Bentuk komodifikasi yang terjadi adalah eksploitasi tubuh, eksploitasi ekonomi, eksploitasi waktu luang, dan eksploitasi kemampuan. Wartawan menerima ekploitasi ini sebagai kewajaran bagi profesinya karena adanya proses mistifikasi, alienasi, naturalisasi, dan reifikasi.
Wahyudi M. Pratopo berhasil mendapat gelar doktor dengan predikat memuaskan. Ia mempertahankan disertasinya di depan para penguji yang diketuai oleh Dekan FISIP UI, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. Penguji yang hadir antara lain Prof. Ilya Revianti Sudjono Sunarwinadi, M.Si, Prof. Billy K. Sarwono, M.Si, dan Prof Alois A. Nugraha, Ph.D. Sidang ini dilaksanakan di Auditorium Juwono Sudarsono pada Rabu (5/7).