Korea Indonesia Connection FISIP UI Gelar Launching Koleksi Buku dan Talkshow “Beyond The Screen: Korean Social and Political Landscape through K-Contents”

Dalam rangka memeringati World Book Day 2025 dan memperkenalkan koleksi buku hibah dari Korea Foundation, Korea Indonesia Connection (KIC) FISIP UI mengadakan acara K-Book Collection Launching dan Talkshow bertema ‘Beyond The Screen: Korean Social and Political Landscape through K-Contents’ yang merupakan isi dari salah satu buku dalam koleksi tersebut. Acara ini dilaksanakan pada Jumat (25/05) di Miriam Budiardjo Resource Center FISIP UI, FISIP UI, Depok.

Acara seremonial simbolis serah terima koleksi buku antara Korea Foundation, FISIP UI, serta Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI. Koleksi ini mencakup lebih dari 40 buku cetak dan 30 e-book yang mengupas tema budaya media, geopolitik, dan dinamika sosial Korea.

Terkait dengan hal ini, Choi Hyun Soo, Director of Korea Foundation Jakarta, menyampaikan “Korea Foundation (KF) berkomitmen untuk memperkuat pendidikan dan penelitian melalui berbagai inisiatif. Salah satunya melalui hibah buku kepada FISIP UI. Hal ini diharapkan dapat menjadi sarana berkembangnya pertukaran akademik Indonesia dan Korea.”

Menanggapi hal tersebut, Getar Hati, PhD selaku Direktur Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI, mengatakan “Kelembagaan, menyambut baik dan mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Korea Foundation, khususnya dalam bentuk fasilitasi buku-buku tentang Korea serta dinamika sosial, budaya, dan politiknya. Kami berharap koleksi ini dapat dimanfaatkan oleh civitas akademik FISIP UI maupun masyarakat luas untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman, yang pada akhirnya berkontribusi bagi pembangunan Indonesia ke depan. Selain itu, keberadaan E-Library KIC FISIP UI, hasil kolaborasi dengan Korea Foundation dan Kyobobook Korea, juga kami hadirkan secara terbuka untuk umum sebagai bentuk komitmen terhadap akses pengetahuan yang inklusif.”

Sebagai bagian dari program Korea Foundation 2024 Support for Korean Studies Resources, hibah buku ini semakin memantapkan peran Korea Foundation dalam meningkatkan presensi kajian mengenai Korea di Indonesia. Choi Hyun-soo selaku perwakilan dari Korea Foundation menambahkan, “Selain itu, KF juga secara berkelanjutan mendukung berbagai penelitian, seminar, workshop, dan sebagainya, yang berkaitan dengan Korea dan Indonesia dengan harapan dapat membangun jembatan akademik yang lebih kuat untuk mempererat hubungan antar kedua negara.”

Bertepatan dengan perayaan World Book Day pada 23 April, acara ini dilengkapi dengan talkshow yang membahas tentang salah satu buku dalam koleksi yang dirilis. Buku tersebut berjudul ‘Contemporary K-Cinema and K-Dramas: A Glimpse into Korean Society through Netflix Content’ yang menganalisis bagaimana industri hiburan Korea merefleksikan kondisi sosial-politik mereka melalui karya film.

Pembicara pertama, yakni Tsabita Ramadhanti Nendra Putri, merupakan seorang produser film dan alumni Antropologi Sosial, FISIP UI. Tsabita memberikan perspektifnya akan tantangan dalam mengemas isu-isu sosial-politik dalam konten hiburan, serta pengamatannya tentang bagaimana K-Content diakui sukses dalam ranah tersebut. Sebagai kreator film, Tsabita juga menganggap kesenjangan dari industri kreatif Indonesia dan Korea menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan dan diperbaiki.

“Kesuksesan dari konten-konten seperti ‘Pachinko’ dan ‘Squid Game’ menunjukkan seberapa impactful konten entertainment dapat berperan dalam menggambarkan kondisi sosial-politik di masyarakat.Namun banyak faktor seperti kondisi pasar, perkembangan kebijakan, platform distribusi, dan faktor lainnya yang mungkin jarang diketahui umum, ikut berperan dalam kesuksesan industri kreatif.” ujar Intan Syafira Gustia, M.A, dosen Ilmu Komunikasi UI dan Sekretaris Jenderal KIC FISIP UI, yang memoderasi jalannya talkshow.

Pembicara kedua, Naja Thahira Aggyesta, adalah seorang penikmat film sekaligus anggota dari komunitas film FIKTIF UI 2024. Naja membagikan pengalaman dan pendapatnya terkait K-Content yang semakin populer berkat platform distribusi video OTT dan juga beragamnya isu/genre yang diangkat ke layar.

“Sebagai penikmat K-Content sekaligus kreator, aku ngelihat gimana visual dan desain itu berperan besar dalam memperkuat narasi. Banyak isu penting bisa terasa lebih dekat dan relatable karena dikemas dengan estetika yang kuat dan storytelling yang rapi. Dan ini juga jadi pelajaran buat kita sebagai kreator lokal—kalau pesan yang bagus juga butuh kemasan visual yang engaging,” komentar Syammas P. Syarbini selaku content creator, CEO Sedesain.id dan peserta pada acara hari itu.

Pembicara dan moderator kembali menekankan pentingnya peran media sebagai cermin masyarakat, serta bagaimana industri kreatif dapat lebih kritis dan aktif dalam mengangkat isu sosial-politik. Diskusi berjalan secara interaktif antara pembicara dengan para peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi terkait K-Content dan industri kreatif di kedua negara.

Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI merupakan inisiatif inovatif dan inklusif yang bertujuan untuk memperkuat hubungan akademik, budaya, dan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan. Inisiatif ini pertama kali terjalin melalui kerja sama antara Korea Foundation Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). KIC FISIP UI berfungsi sebagai platform khusus untuk menjembatani dialog terkait relasi Korea-Indonesia, membina pemahaman dan kerjasama antara kedua negara dan masyarakat.

Related Posts

Hubungi Kami

Kampus UI Depok
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Selo Soemardjan, Depok, Jawa Barat 16424 Indonesia
E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 7270 006
Fax.: (+62-21) 7872 820
Kampus UI Salemba
Gedung IASTH Lt. 6, Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya 4, Jakarta 10430 Indonesia

E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 315 6941, 390 4722

Waktu Layanan

Administrasi dan Fasilitas
Hari : Senin- Jumat
Waktu : 08:30 - 16:00 WIB (UTC+7)
Istirahat : 12.00 - 13.00 WIB (UTC+7)

Catatan:
*) Layanan tutup pada hari libur nasional, cuti bersama, atau bila terdapat kegiatan internal.