Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Josias Simon mengungkap pemicu kasus pembunuhan berantai atau serial killer di Bekasi dan Cianjur yang dilakukan oleh Wowon cs memiliki berbagai faktor. Dikatakan, faktor yang menjadi pemicu Wowon cs tega menghabisi nyawa sembilan orang itu bisa karena ekonomi, sosial, dan pribadi.
“Banyak faktor yang menjadi pemicu, ekonomi, sosial, dan pribadi,” kata Josisas kepada Beritasatu.com, Senin (23/1/2023).
Josias memaparkan, faktor sosial dan budaya seperti hidup seperti anggota masyarakat lain dengan menutupi masalah internal keluarga. Sementara, faktor pribadi lainnya seperti dendam atau terjadi perselisihan dengan keluarga.
Saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pembunuh berantai atau serial killer tersebut dengan metode scientific crime investigation dan melibatkan para ahli keilmuan. Sebelumnya polisi mengungkap aksi pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs dari kasus kematian satu keluarga di Bekasi yang diduga tewas keracunan namun ternyata ketiganya dibunuh menggunakan pestisida. Mereka dibunuh oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.
Sejauh ini, korban pertama Wowon cs diketahui merupakan seorang TKW bernama Siti. Wowon memerintahkan Noneng, mertua dari istrinya yang bernama Wiwin, agar mendorong Siti ke laut saat perjalanan menuju Mataram, NTB. Jasad Siti kemudian ditemukan warga dan dimakamkan di Garut, Jawa Barat.
Setelah Siti, Wowon membunuh seorang wanita bernama Farida. Jenazah Farida dikubur di sebuah rumah di Cianjur. Kekejaman Wowon cs tidak sampai di situ saja. Noneng dibunuh tersangka lain dalam kasus serial killer tersebut, yaitu Solihin alias Duloh.
Korban lain setelah Noneng, adalah Wiwin, istrinya. Jasad Noneng dan Wiwin dikubur dalam satu lubang yang sama di area rumah Cianjur.
Korban berikutnya seorang wanita bernama Halimah. Ia dibunuh Duloh. Halimah juga merupakan istri Wowon. Setelah dibunuh, Halimah dikembalikan ke keluarga di kampung halamannya. Saat mengantar itu, Duloh berdalih Halimah meninggal karena sakit.
Wowon juga menikahi Maemunah, anak dari Halimah, yang juga mantan istrinya. Dari pernikahan tersebut, Wowon dan Maemunahh punya dua anak, yaitu Bayu dan Neng Ayu.
Bayu juga menjadi korban pembunuhan serial killer ini. Dia dibunuh Duloh di Cianjur. Bayu dikubur di sebuah lubang di samping rumah Wowon. Sepak terjang klompotan Wowon dkk tidak berhenti di situ. Kasus serial killer juga terjadi di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Tiga orang dibunuh dengan cara diracun dan dicekik di Bekasi. Ketiganya adalah Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi.
Riswandi merupakan anak Maemunah dari mantan suaminya, Didin. Korban selamat dalam kasus di Bekasi, adalah Neng Ayu yang merupakan anak Wowon dengan Maemunah.