Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) bersama Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI menyelenggarakan diskusi dengan tajuk “Memperkuat Presidensialisme Multipartai di Indonesia: Pemilu Serentak, Sistem Pemilu, dan Sistem Kepartaian” yang bertempat di Auditorium Juwono Sudarsono pada 12 februari 2015. Terdapat tiga pembicara yang menjadi narasumber di dalam diskusi kali ini. Ketiga narasumber tersebut adalah Djayadi Hanan selaku Direktur Utama SMRC, Prof. Saldi Isra yang merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, dan Yolanda Panjaitan peneliti senior Puskapol UI.
Fokus dari diskusi ini adalah mengenai bagaimana upaya untuk menguatkan sistem presidensial di Indonesia yang dinilai memiliki masalah bawaan. Masalah bawaan tersebut muncul dengan adanya keterpisahaan antara legislatif dan eksekutif yang memiliki legitimasi yang kuat satu sama lain, sehingga apabila terdapat konflik diantara kedua lembaga ini seringkali mengalami kebuntuan dan mempengaruhi jalanya pemerintahan. Hal inilah yang coba di gali dalam oleh Djayadi Hanan dengan mengaitkan dengan sistem pemilihan serentak yang akan digulirkan pada 2019 mendatang.
Djayadi Hanan berargumen bahwa penguatan sistem presidensial dapat dilakukan dengan menyederhanakan sistem kepartaian dalam memastikan dukungan kepada pemerintah sebagai koalisi eksekutif. Namun dari hasil makalahnya ia menyimpulkan bahwa sistem pemilu serentak tidak akan terlalu signifikan dalam menyederahanakan sistem kepartaian sehingga dinilai belum cukup mampu untuk menguatkan sistem presidensil. Namun pemilihan serentak dianggap cukup signifikan dalam mengurangi anggaran pemerintah. Prof. Saldi Isra turut menambahkan bahwa selain penyederahanaan sistem kepartaian, sistem presidensil juga membutuhkan figur presiden yang mampu melakukan persuasi politik dalam sistem multipartai yang ada di Indonesia. Sedangkan Yolanda Panjaitan memberikan komentar bahwa lemahnya kinerja pemerintahan dengan sistem presidensil yang kita anut saat ini adalah dikarenakan legislatif membentuk kartel politik yang hanya menguntungkan kelompoknya saja.
Diskusi ini sendiri diselenggarakan untuk mengkaji sistem pemilihan serentak yang akan diadakan tahun 2019 mendatang. Diskusi ini juga diadakan untuk menanggapi permasalahan sistem presidensil yang terjadi akhir-akhir ini dimana tidak menentunya dukungan politik yang diberikan legislatif terhadap presiden Jokowi yang berpengaruh terhadap jalanya pemerintahan