Sabtu (28/10), Alumni Universitas Indonesia angkatan ’87 mengadakan acara reuni sekaligus peluncuran buku “Merayakan 30 Tahun Kebersamaan, Persahabatan, dan Kemanusiaan”. Pembukaan acara diselenggarakan di Auditorium Juwono Sudarsono dengan dihadiri Dekan FISIP UI, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, MSc., Arsitek Gedung Pusat Administrasi Universitas (Rektorat) UI dan perancang master plan Kampus Baru UI Depok, Prof. Gunawan Tjahjono, Ketua Ikatan Alumni (Iluni) UI, Arief Budhy Hardono beserta beberapa tamu undangan lainnya.
Mahasiswa angkatan ’87 Universitas Indonesia merupakan angkatan pertama yang menempati kampus Universitas Indonesia yang berada di Depok. Evi Fitriani, M.A., Ph.D, dosen Hubungan Internasional FISIP UI sekaligus alumni angkatan ’87 menuturkan kesannya terhadap keadaan kampus yang masih didominasi tanah lapang.
“Yang paling berkesan waktu pergi ke kampus pakai pakaian putih, pulang pasti merah. Terkena tanah” Tutur Evi.
Senada dengan Evi, Rudi Salahuddin alumni Fakultas Teknik menganggap perpindahan kampus merupakan sebuah perjuangan yang harus dihadapi mahasiswa pada saat itu. Pasalnya, saat berada di kampus Rawamangun, gedung antar fakultas letaknya sangat berdekatan, berbeda dengan kondisi kampus baru Depok yang menyebar dan berjauhan.
“Zaman itu kuliah di Teknik memang penuh penderitaan. Kampusnya saja sudah paling terpencil di belakang. Sehingga kalau jalan dari gerbang UI paling lama sampainya,” ucap Rudi.
Namun, perasaan senasib seperjuangan tersebut dinilai Ketua Panitia 30 Tahun Alumni Angkatan ’87, Arissetyanto Nugroho sebagai pemersatu angkatan ’87 dan menjadikan mereka justru lebih guyub.
“Acara hari ini menjadi bukti bagaimana angkatan ’87 berkolaborasi untuk merayakan sejarah kekeluargaan dan semangat kebersamaan UI.” Ujar Arissetyanto.
Setelah pembukaan dan sesi diskusi, terdapat acara pertunjukkan musik serta hiburan bertempat di taman Tunas Bangsa yang membuat suasana guyub semakin melekat.