Imam Radianto Anwar Setia Putra menjadi Doktor dari Ilmu Kesejahteraan Sosial dengan predikat sangat memuaskan, judul disertasi “Penggunaan Dana Desa dalam Mewujudkan Perubahan Masyarakat Desa (Studi Di Desa Sukmajaya Dan Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor)”. Promosi doktor Imam dilaksanakan pada Selasa (18/7) di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI.
Sebagai ketua sidang promosi, Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono. Selaku promotor, Prof. Isbandi Rukminto Adi, M.Kes., Ph.D., dan kopromotor, Dr. Praba Eka Soesanta, S.Sos., M.Si. serta para dewan penguji, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, M.A., Dr. Fujiartanto, S.I.P., M.M., M.Si., M.A., Dr. Sari Viciawati Machdum, S.Sos., M.Si., dan Dr. Dra. Johanna Debora Imelda, M.A.
Dana desa merupakan strategi kebijakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa. Penelitian terhadap perubahan masyarakat desa setelah menerima Dana Desa di Indonesia belum banyak dilakukan. Dana Desa yang merupakan kebijakan nasional diarahkan pemanfaatanya guna pembangunan Infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian, pertanyaan penelitian yang diajukan bagaimana dana desa mewujudkan perubahan masyarakat desa? Selanjutnya lokasi penelitian berada di desa Sukmajaya dan Desa Sasakpanjang yang berada di Kecamatan Tajurhalang.
Lokasi penelitian terdapat di dua desa pada kecamatan tajurhalang dengan tipologi yang berbeda yaitu Desa Sukmajaya yang berkategori desa tertinggal dengan nilai 0.5954 dengan Desa Sasak Panjang yang berkategori maju dengan capaian nilai 0.727.
Metode yang digunakan penelitian memiliki pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif dengan Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci serta menggunakan metode telusur ilmiah terkait penggunaan dana desa dalam menujudkan perubahan masyarakat. Teknik analisis data menggunakan empat tahapan analisis meliputi 1) open coding; 2) selective coding; 3) axial coding dan 4) interpretatif dan elaboratif.
Temuan penelitian, Keterlibatan masyarakat didorong untuk menentukan desain pembangunan desa dengan berbagai kegiatan yang mengupayakan berbagai proses perubahan dengan memperhatikan program prioritas. Penggunaan dana desa juga memperhatikan arahan dari pemerintah pusat guna menyelesaikan berbagai permasalahan yang bersifat lokal ataupun nasional yang tergetnya ada di dalam wilayah desa.
Penggunaan dana desa untuk perubahan masyarakat memanfaatkan aspek strategi, pengorganisasi dan penguatan masyarakat. Penggunaan dana desa yang terjadi ditentukan dengan kekuatan elit pemerintah dengan memanfaatkan instrument panduan dari pemerintah pusat untuk melaksanakan proses serta kegiatan pembangunan dan pemberdayaan yang dikerjakan bersama masyarakat. Hal ini, membentuk masyarakat dengan kemampuan terbatas dimana para elit desa mengorganisir berbagai tindakannya sendiri guna mendorong tercipatanya perubahan.
