Pekan Komunikasi UI mengadakan seminar tentang Public Relation, yaitu Public Relations Vaganza adalah mata acara dari Pekan Komunikasi UI yang diselenggarakan oleh peminatan Hubungan Masyarakat. Public Relations Vaganza membawakan tema “Action, Advocacy and Trust: Strategies for Communicating Sustainability” dalam seminar tahun ini. Menghadirkan pembicara Arieta Soebroto Client Service Director of Public Relation & Influence dari Ogilvy Indonesia.
Ogilvy Indonesia merupakan bagian dari Ogilvy Worldwide, salah satu jaringan marketing communication terbesar di dunia. Ogilvy Indonesia juga menyediakan jasa untuk membantu marketing effort dari para kliennya seperti public relation and public aware, branding and identity, promotion, research and analytics dan lain-lain.
Ogilvy melihat banyak dari inisiatif CSR ini menjadi nyata dalam bentuk inisiatif produk dan layanan yang sering disebut sebagai sustainable, mulai dari kemasan makanan yang dapat dikomposkan, produk kecantikan bebas paraben, makanan hewan yang tidak mengandung bahan buatan, komponen komputer yang dibuat dari plastik laut daur ulang, maupun program menarik yang menawarkan untuk menggunakan kembali atau memperbarui barang.
“Untuk bisa sustainability harus berkolaborasi secara internal dan eksternal menjadikan steakholder menjadi mitra. Semua orang harus mempunyai keuntungan untuk yang lain kalau satu tidak berjalan dengan semestinya maka yan lainnya tidak akan survive. Secara filosofi sustainability adalah sebuah kolaborasi untuk menjadi inklusif bekerja dan bertumbuh secara bersama-sama” tambah Arieta.
Menurut Arieta, agar brand dapat dengan cepat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki CSR, upaya tersebut harus berakar dalam pada tujuan, pemosisian dan rencana tindakan brand. Upaya tersebut perlu berakar dari etos yang hidup dan dihembuskan oleh setiap aspek organisasi. Hanya dengan begitu inisiatif seperti ini akan memanfaatkan potensi penuh mereka baik untuk dunia maupun untuk bisnis.
Selain itu menurut Arieta, cara umum brand menghubungkan inisiatif CSR dengan tujuan berkelanjutan global yang terkenal adalah dengan memanfaatkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Sejak penciptaan tujuan, The United Nations Global Compact dikembangkan sebagai kelompok di dalam PBB yang secara khusus berfokus pada bisnis untuk membantu mereka mengadopsi SDGs ke dalam praktik bisnis mereka.
Cara populer lainnya yang dipilih merek untuk memulai inisiatif CSR adalah dengan menambahkan upaya mereka ke area fokus Lingkungan, Sosial, atau Tata Kelola atau ESG. Saat ini, ESG telah menjadi area fokus bersama di mana merek dapat menyelaraskan inisiatif CSR, jauh di luar parameter strategi investasi. Memunculkan sikap CSR baik secara internal maupun eksternal melalui keterlibatan yang konsisten dan relevan menciptakan nilai berkelanjutan bagi pelanggan dan perusahaan. Pada akhirnya membantu menjadikan brand matter.