
Andi Widjajanto: Mahasiswa UI Menghadapi Tantangan Indonesia Kontemporer
Andi Widjajanto (Alumni Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI) yang kini mejabat Gubernur Lemhannas RI, menjadi pembicara dalam Program Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Indonesia Angkatan 2022 di hari keempat dengan mengangkat tema “Mahasiswa UI Menghadapi Tantangan Indonesia Kontemporer”.
Menurut Andi, Indonesia yang berbeda-beda merupakan potensi besar karena dapat memunculkan variasi-variasi dalam inovasi. Oleh karena itu, masyarakat harus membiasakan diri dengan perbedaan dan mengeksplorasinya sebagai sumber keunggulan Indonesia. Dalam hal ini, Generasi Y, Z, dan Alpha adalah yang bertugas menciptakan inovasi-inovasi guna menghadapi tantangan Geopolitik di masa depan.
Ada optimisme Indonesia menjadi salah satu negara yang menikmati bonus demografi pada 2030. Piramida Penduduk Indonesia pada tahun tersebut menunjukkan kondisi ideal bagi satu negara untuk menuju negara maju. Menurut Andi, ada dua kunci agar Indonesia mencapai bonus demografi. Pertama, jika generasi Y, Z dan Alpha semakin berkualitas, berdaya saing tinggi, dan mampu mengadopsi inovasi teknologi, bonus demografi Indonesia akan semakin tinggi.
Selain itu, kesuksesan perempuan juga menjadi kunci tercapainya bonus demografi Indonesia. Hal ini karena saat ini perempuan di Indonesia mencapai 49,6% dari total populasi Indonesia. Pada Pemilu 2024, diprediksi pemilih Indonesia 50,8% adalah perempuan. Oleh karena itu, salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas bonus demografi kita adalah produktifitas, daya saing, kompetisi, inovasi dari generasi Y, Z, Alpha, dan perempuan.
Kunci kedua tercapainya bonus demografi adalah lompatan teknologi. Dalam melakukan inovasi, generasi muda harus membaca kebutuhan masyarakat sehingga produk inovasi yang dihasilkan dapat berdaya guna bagi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menghadapi empat skenario yang mungkin dialami Indonesia di masa depan, yaitu konektivitas global dan stabilitas keamanan global; transformasi ekonomi (hijau, biru, dan digital) dan konsolidasi demokrasi; stagnasi ekonomi dan regresi demokrasi; serta disrupsi rantai pasok dan rivalitas transisi hegemoni.
“Tahun ini, GDP Indonesia menempati posisi kelima di Asia setelah Cina, Jepang, India, dan Korsel. Indonesia juga berada di posisi 16 sebagai negara G20 dengan ekonomi 16 besar dunia. Kami berharap 30 tahun mendatang Indonesia menjadi negara yang berada di urutan 4 besar dunia. Selaku guru, kami hanya punya satu kebanggaan, yaitu saat melihat muridnya mampu melampaui gurunya. Kami menunggu teman-teman mahasiswa UI melalui kapasitas dan kemampuannya dapat melampaui kami di masa mendatang,” kata Andi.
Selain itu Andi juga menegaskan bahwa kedepannya kemampuan dasar dalam mengadopsi teknologi para mahasiswa menjadi penting serta harapannya mahasiswa UI Angkatan 2022 dapat disiapkan untuk mengantisipasi tantangan tantangan geopolitik di masa depan. Karena teknologi memberikan kemudahan dan kesempatan lebih bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk berkreasi, berinovasi, dan mengembangkan dirinya. Diakhir acara Andi menyempatkan foto bersama dengan adik-adik kelasnya di HI UI.
Disunting dari: https://www.ui.ac.id/gubernur-lemhanas-andi-widjajanto-bicara-soal-kemajukan-sebagai-keunggulan-ri-kepada-maba-ui-2022/