oleh Sri Indah Wijayanti | Feb 28, 2023 | Berita, Liputan Media

Peneliti dari Departemen Antropologi FISIP Universitas Indonesia dan Departemen Biologi Universitas Cenderawasih bersama Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerjasama melakukan studi berjudul “Cerita Ketangguhan Masyarakat: Keberhasilan dan Kegagalan Konservasi Berbasis Masyarakat di Indonesia”, melalui pendanaan dari Alliance for Conservation Evidence and Sustainability (ACES).

Tujuan penelitian ini adalah memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan masyarakat mendorong konservasi yang sejalan dengan strategi penghidupan masyarakat. Tim peneliti telah melakukan pengumpulan dan analisis data sekunder dari berbagai sumber terkait studi ini, selain itu, untuk memperkuat dan mengklarifikasi data, tim lapangan juga telah melakukan pengambilan data melalui pendekatan etnografi dan etnografi visual pada bulan Juli-Agustus 2022 di tiga desa di dua provinsi yaitu Provinsi Jambi dan Provinsi Papua.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, kegiatan Pameran Visual juga dilaksanakan untuk menyampaikan ke khalayak umum, khususnya komunitas akademik (dosen dan mahasiswa) di Gedung Mochtar Riady FISIP UI pada 27 Februari sampai dengan 3 Maret 2023, hal untuk mengkampanyekan nilai penting konservasi berbasis masyarakat.
Dekan FISIP UI, Prof. Semiarto Aji Purwanto sangat mengapresiasi kegiatan ini, ia mengatakan bahwa Pameran Visual ini diharapkan dapat menarik aspirasi masyarakat umum terkait implementasi konservasi dan membangun kesadaran tentang strategi penghidupan masyarakat di kawasan konservasi.
Kegiatan Pameran Visual ini menampilkan sebuah rangkaian cerita tentang bagaimana masyarakat di sekitar kawasan konservasi (Provinsi Papua dan Provinsi Jambi) membangun resiliensi sosial-ekologis menggunakan potensi sumber daya alam dan modal sosial yang mereka miliki. Mengambil lokasi studi di tiga desa di Papua yaitu Aruswar, Soaib dan Sawesuma serta Jambi yaitu Tamiai, Durian Rambun dan Sungai Keradak.

oleh Sri Indah Wijayanti | Feb 15, 2023 | Berita, Liputan Media
Dewasa ini, Indonesia mengalami kebanjiran informasi. Jurnalis Indonesia setidaknya dituntut untuk memiliki kemampuan menyortir, memilah dan menyajikan kebenaran sebagai penyegar informasi yang diterima oleh publik. Bukan lain karena informasi yang kian melimpah seiring waktu memiliki sisi buruk yang dapat dirasakan oleh masyarakat, satu diantarnya adalah berkembangnya berita bohong. Jurnalis dituntut untuk mengembalikan sikap profesionalisme wartawan agar dapat mempertahankan kepercayaan publik pada pers.
Melalui rangkaian kegiatan Seminar Nasional “Profesionalisme Pers Mahasiswa di Era Digital” diharapkan dapat menjadi ruang diskusi dan belajar mengenai sikap profesionalisme jurnalis. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Pers Nasional yang dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan ini telah berlangsung pada Rabu (15/02) di Auditorium Juwono Sudarsono.

Dekan FISIP UI, Prof. Semiarto Aji Purwanto menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya seminar nasional ini dan berharap mahasiswa FISIP dapat mendapatkan ilmu yang baru mengenai jurnalistik ini.
Ahmed Kurnia selaku perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (PWI), mengatakan bahwa saat ini sosial media mengambil alih media lama seperti koran, radio dan televisi, media sosial juga telah menjadi gaya hidup baru serta budaya baru dalam jurnalisme. Ia memberikan contoh saat ini trending topic atau isu yang lagi viral menjadi isi redaksi saat ini berbeda dengan dulu yang harus dirapatkan terlebih dahulu.
Ia juga melihat bahwa saat ini fenomena yang terjadi di media sosial demi konten, “mau itu masyarkat kelas atas maupun kelas bawah rela melakukan apa saja demi konten yang akan menjadi viral, sudah banyak contoh yang terjadi di Indonesia.”
Di sisi lain, Muhamad Agung Dharmajaya (Wakil Ketua Dewan Pers) menekankan pentingnya profesionalisme pers mahasiswa di era digital dengan periksa kembali keaslian sumber informasi sebelum menyebarkan informasi tersebut serta perhatikan kode etik jurnalistik.
“Sebab tugas jurnalis adalah mengklarifikasi dan investigasi lebih lanjut pemberitaan untuk mengcover both side. Idealnya ada tiga narasumber untuk pemberitaan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika seorang jurnalis mempunyai impact dan tanggung jawab atas pemberitaan yang ada, jika banyak pemberitaan yang tidak jelas maka viewers dan pembaca menurun lalu menjadi tidak kredibel.
Seminar ini dilaksanakan bertujuan untuk membangun semangat para jurnalis mahasiswa untuk
mengembangkan sikap profesionalisme pers serta memfasilitasi para jurnalis mahasiswa secara umum untuk belajar mengenai sikap profesionalisme pers.
oleh Sri Indah Wijayanti | Des 27, 2022 | Berita, Liputan Media
Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto memesona bacakan puisi Widji Thukul di Borderless Poetry. Poetry Reading and Writing Society of Indonesia (PRWSI) hari ini akan kembali membacakan puisi bertema Borderless Poetry, Sabtu (24/12/2022) sore. Mereka yang ikut tampil membaca puisi adalah para Guru Besar Universitas Indonesia, Dekan Fakultas UI, dosen UI, dan juga para Duta Besar RI.
Zoom Poetry Reading (ZPR) bertema Borderless Poetry disampaikan Ade Solihat, deputi PWRSI sekaligus sutradara Borderless Poetry bahwa tema itu bermakna bahwa ZPR mampu mengajak banyak orang tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dalam kesempatan itu Dekan FISIP UI Semiarto Aji Purwanto menjadi penyair. Dia membacakan dua puisi karya Widji Thukul. Dua puisi Wiji Thukul itu berjudul Pulang lah Nang dan Puisi untuk Adik.
Tak disangka Semiarto Aji tampil memesona. Mengenakan kaus berwarna biru muda, Semiarto penuh percaya diri membacakan puisi tersebut. Tempo suaranya diatur dalam membacakan puisi tersebut. Tak hanya itu, setiap kata yang dibacakan penuh penekanan.
Sehingga para hadirin yang mengengarkannya tersihir, bak sastrawan dan budayawan WS Rendra. Begitu pun saat membacakan puisi berjudul Puisi untuk Adik. Inilah puisi karya Widji Thukul
Pulang Lah Nang
Pulanglah, nang
jangan dolanan sama si kuncung
si kuncung memang nakal
nanti bajumu kotor lagi
disirami air selokan
Pulanglah, nang
nanti kamu menangis lagi jangan dolanan sama anaknya pak kerto
si bejo memang mbeling
kukunya hitam panjang-panjang
kalau makan tidak cuci tangan
nanti kamu ketularan cacingan
Pulanglah, nang
kamu kan punya mobil-mobilan
kapal terbang bikinan taiwan
senapan atom bikinan jepang
kamu kan punya robot yang bisa jalan sendiri
Pulanglah, nang
nanti kamu digebuki mamimu lagi
kamu pasti belum tidur siang
Pulanglah, nang
jangan dolanan sama anaknya mbok sukiyem
mbok sukiyem memang keterlaluan
si slamet sudah besar tapi belum disekolahkan
Pulanglah, nang
pasti papimu marah lagi
kamu pasti belum bikin pr
belajar yang rajin biar nanti jadi dokter
Solo, September 86
Puisi untuk Adik
apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o… tidak, dik!
kita akan terus melawan
waktu yang bijak bestari
kan sudah mengajari kita
bagaimana menghadapi derita
kitalah yang akan memberi senyum
kepada masa depan
jangan menyerahkan diri kepada ketakutan
kita akan terus bergulat
apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o… tidak, dik!
kita harus membaca lagi
agar bisa menuliskan isi kepala
dan memahami dunia
Sumber: https://depok.tribunnews.com/2022/12/24/dekan-fisip-ui-semiarto-aji-purwanto-memesona-bacakan-puisi-widji-thukul-di-borderless-poetry
oleh Sri Indah Wijayanti | Des 12, 2022 | Berita, Liputan Media
Dekan FISIP Universitas Indonesia (UI), Semiarto Aji Purwanto mengatakan popularitas menjadi bagian penting dalam dunia politik saat ini. Hal tersebut disampaikan Dekan FISIP UI itu dalam Talkshow Series Memilih Damai dengan tema ‘Membedah Genealogi Presiden dari Masa ke Masa’. Talkshow tersebut digelar di Auditorium Arifin Panigoro, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan pada Kamis (8/12).
Pandangan Prof. Aji tersebut berawal saat mengatakan menyapa merupakan bagian dari popularitas. “Menyapa itu salah satu bagian dari popularitas. Tapi bagaimana dengan dia (politisi) menyapa itu yang menjadi persoalan kan,” kata Prof. Aji di kutip dari tribunnews.com.
Ia kemudian mengatakan menyapa secara langsung sudah dilakukan sejak zaman dulu. Namun sekarang banyak orang lebih memilih menyapa lewat media sosial. “Nah kita sekarang hidup di dalam konsep realitas dunia maya dan realitas dunia yang sebenarnya. Itu tumpang tindih kan,” ujarnya.
Menurutnya, yang dimaksud tumpang tindih adalah ketidaksesuaian kandidat politisi antara dunia maya dengan realitanya. Ia mengungkapkan saat ini seringkali yang dilakukan seorang politisi adalah yang terpenting viral. “Jelek sekalipun enggak masalah asal viral kan. Itu popularitas. Jadi bukan pada program atau sesuatu yang baik, yang penting viral dulu,” jelasnya.
Dekan FISIP UI ini menjelaskan karena dengan viral seorang politisi akan lebih dikenal. “Bikinlah skandal-skandal. Bikinlah posisi seakan-akan terzolimi. Yang penting membuat orang-orang lihat ke dia. Meski begitu, ada juga orang-orang yang metropolis dan rasional,” tambahnya.
Prof. Aji mengatakan orang metropolis dan rasional tersebut adalah masyarakat yang sudah bisa menilai berdasarkan program kerjanya bukan hanya popularitasnya, “kalau menurut saya, alangkah lebih baik seorang politisi itu populer karena dengan program-programnya yang memang disetujui masyarakat.”
Sumber: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/12/08/dekan-fisip-ui-bicara-tren-popularitas-dunia-politik-saat-ini-apapun-yang-penting-viral
oleh Sri Indah Wijayanti | Nov 18, 2022 | Berita

Dalam rangka mengembangkan kajian untuk menghasilkan dan menyebarkan pengetahuan serta berkontribusi untuk terwujudnya tugas tridharma pendidikan, Departemen Ilmu Politik FISIP UI menyelenggarakan acara Peluncuran Klaster Riset Ilmu Politik UI bertemakan “Merespon Politik Indonesia Kontemporer Demokrasi, Ekonomi Politik dan Gerakan Politik” pada Jumat (18/11) di Auditorium Juwono Sudarsono.
Dalam seminar tersebut membahas lima isu besar yaitu (1) Partai Politik dan Pemilu (2) Ekonomi Politik (3) Politik Lokal dan Otonomi Daerah (4) Demokrasi dan Gerakan Sosial (5) Pandemi.
Tim klaster riset Departemen Ilmu Politik terdiri dari Prof. Dr. Valina S. Subekti, Dr.phill. Panji Anugrah Permana, Riaty Raffiudin, Ph.D, Irwansyah, MA, Amri Yusra, M.Si dan Syaiful Bahri, M.Si. Tim klaster tersebut juga memaparkan penelitiannya yang sedang berlangsung dan hambatan yang ditemui saat melakukan penelitian serta diskusi perkembangan seputar topik riset politik.
Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto (Dekan FISIP UI) menyambut gembira atas peluncuran klaster riset Departemen Ilmu Politik ini, “dengan banyak tumbuhnya klaster-klaster di departemen saya juga berharap klaster-klaster tersebut tidak berdiri eksklusif sebagai bagian dari departemen dan monopoli dari satu cabang ilmu tertentu karena kedepannya diharapkan ada kridor-koridor yang menghubungkan tema-tema research dengan sudut pandang yang lain,” ujarnya dalam sambutan kegiatan tersebut.
Menurut Ali Muhyidin, S.Sos, M.A selaku penanggung jawab kegiatan Klaster Riset ini mengatakan bahwa tujuan utama klaster riset adalah meningkatkan kolaborasi riset dan diskusi diantara dosen dan peneliti di lingkungan Departemen Ilmu Politik. Kolaborasi tersebut berasal dari minat dan ketertarikan pada kajian atau isu tertentu.
Klaster riset yang dikembangkan adalah Pemilu dan Keterwakilan Politik; Politik Lokal, Ekonomi Politik, Perbandingan Politik, dan Energi, Lingkungan dan Sumber Daya Alam. Adapun penelitian yang sudah berjalan adalah terkait independensi Lembaga penyelenggara pemilu; variasi politik local di Indonesia pasca Orde Baru, Local content dan global production sharing, representasi politik elektoral buruh serta Covid-19 dan industri pariwisata di Asia Tenggara.
Ali menjelaskan bahwa Klaster Riset tahun 2022 sudah berjalan hampir 6 bulan, “Kami berharap awal tahun depan, penelitian yang dikerjakan di masing-masing klaster dapat menghasilkan minimal karya yang dapat dipublikasikan atau policy paper”.
Diharapkan Klaster Riset ini kedepan dapat memperluas kolaborasi dengan melibatkan dosen dan peneliti di luar UI, selain itu tidak hanya untuk meningkatkan penelitian dan publikasi yang berkualitas, namun juga penelitian yang dapat memberikan rekomendasi kebijakan dan penyelesaian masalah nyata di masyarakat.