Universitas Indonesia kembali melaksanakan wisuda secara tatap muka untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Dengan diterapkannya wisuda secara serentak di multilokasi selain di Balairung Kampus UI Depok, setiap fakultas/sekolah/program juga melaksanakan prosesi wisuda yang tersebar di beberapa lokasi Kampus Depok dan Kampus Salemba.
FISIP UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia) melaksanakan upacara wisuda yang dihadiri oleh Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto beserta para pimpinan fakultas, ketua departemen dan ketua program studi pada Sabtu (10/09) di Balai Purnomo yang di ikut oleh 398 wisudawan dan 101 wisudawan di Balairung. Wisudawan yang berada di Balairung adalah wisudawan perwakilan yang meraih predikat cumlaude. Sebanyak 340 wisudawan program studi sarjana, 153 wisudawan program studi magister dan 6 wisudwan program studi doktoral.
Wisudawan dengan peraih IPK tertinggi 3,98 adalah Bayu Asih Yulianto dari program studi doktoral Sosiologi, Shavira Hanza Renadia dari program studi magister Ilmu Komunikasi dan Melvia Veronica dari program studi sarjana Ilmu Komunikasi.
Diantara para wisudawan FISIP terlihat Dr. Rieke Diah Pitaloka (Anggota Legislatif DPR-RI 2019-2024). Ia menceritakan perjuangan disertasinya yang tidak mudah dan mengungkapkan bahwa riset yang ia lakukan disaat pandemi ada di tiga desa, tiga provinsi di Sumatera Utara, Jawa Barat Kabupaten Bekasi, satu lagi di Bali. “Masuk pandemi semua virtual dan kita kerja juga virtual sehingga waktu nya lebih bisa di adjust,” jelas Rieke Diah Pitaloka dikutip dari sindonews.com.
Rieke pun bersyukur bisa menyelesaikan disertasinya dengan baik. Ia pun berharap bahwa penelitiannya ini bisa memberi solusi untuk negara dan bisa membantu banyak hal termasuk soal kesejahteraan, pendidikan, kesehatan. Rieke Diah Pitaloka lulus S3 jurusan ilmu komunikasi di FISIP UI dengan IPK 3,79.
Prof. Semiarto mengucapkan selamat kepada para orangtua yang sudah mengantarkan anaknya menjadi wisudawan di UI khususnya FISIP yang merupakan suatu kebanggan dan mengucapkan selamat kepada para wisudawan untuk menempuh jalan yang lebih mulia untuk menerapkan ilmunya bagi nusa dan bangsa.
Wisuda kali ini menjadi momentum berharga dan kebanggaan, tidak hanya bagi para wisudawan, melainkan juga bagi para orang tua atau wali mahasiswa karena pada tahun ini akhirnya upacara wisuda kembali digelar secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Pada upacara wisuda virtual Pascasarjana, Gubernur Lemhannas yang juga merupakan alumnus FISIP UI Andi Widjajanto, S.Sos., M.Sc mendapatkan kesempatan untuk memberikan orasi ilmiah yang memaparkan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia dalam perjalanan menuju 2045, Indonesia 100 tahun.
Andi mengatakan, “Indonesia harus mampu berpikir komprehensif, kompleks dan berpikir holistik. Mulai dari memperkuat demokrasi, mengokohkan pertumbuhan ekonomi, mempercepat pemerataan infrastruktur, memanfaatkan bonus demografi, melakukan modelisasi dan tranformasi pertahanan kedepan, dan yang paling utama adalah bagaimana memperkuat budaya strategis dengan perkembangan terkini di abad ke-21.”
Di sinilah pentingnya peran perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia selalu melaksanakan Tridarma pendidikannya untuk membuat program-program pendidikan, penelitian, kajian yang dilakukan oleh universitas mampu mempersiapkan Indonesia untuk melakukan transformasi-transformasi variabel utama. “Sehingga Indonesia mampu memproyeksikan kekuatannya tidak hanya di kawasan Asia Timur tapi bahkan di lingkungan global,” ujar Andi.
Andi menjelaskan, menuju tahun 2045, mengkaji konsolidasi demokrasi untuk politik demokrasi sangat terkait dengan peran perguruan tinggi dan mahasiswa untuk memperkokoh konsolidasi demokrasi, saat ini secara global kecenderungan dunia sudah berubah dari rezim otoritarian menjadi rata-rata negara menganut rezim demokrasi oleh karena itu ada tantangan proses menuju konsolidasi demokrasi atau demokratisasi, disinilah peran pendidikan tinggi untuk mengawal dan memberikan kesadaran tentang konsolidasi demokrasi.
Tantangan lainnya adalah peningkatan kesejahteraan, terjadinya pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri untuk ekonomi Indonesia, pemerintah mempunyai program-program ekonomi untuk mempercepat transformasi Indonesia menjadi negara maju.
Lalu tantangan mengamankan poltik kebangsaan, ancaman ideologi radikal, gerakan transnasionalisasi yang muncul dalam bentuk serangan teror di Indonesia, sejauh ini Indonesia ada kecenderungan bahwa Indonesia berhasil untuk melakukan mitigasi terornya, namun kita tidak boleh lengah, untuk itu peran perguruan tinggi menjadi sentral terhadap pemahaman kebangsaan.
Indonesia juga harus mengantisipasi perubahan global, seperti peluang kemungkinan munculnya perang dalam skala besar contohnya perang Rusia dengan Ukraina, “untuk itu perlu adanya perencanaan jangka panjang strategis yang diikuti oleh komitmen untuk melaksanakan proses pertahanan menuju tahun 2045 yang dimulai dari reformasi militer, moderenisasi pertahanan, investasi pertahanan, transformasi pertahanan dan TNI 2045 menjadi kekuatan militer Asia Timur.”
Wisuda virtual dilakukan kembali oleh Universitas Indonesia pada semester gasal tahun akademik 2020/2021, hari Jumat (25/02/) dan Sabtu (26/02) secara daring. Sebanyak 333 wisudawan/wisudawati FISIP UI, merupakan lulusan Program Sarjana, Magister dan Doktor. Mahasiswa cumlaude diraih oleh Trisha Dantiani, S.Sos dengan IPK 3.98, Anisa Nur Rohmah, M.Kesos dengan IPK 3.90 dan Dr. Muh. Ardilla Amry dengan IPK 3.88.
Seperti tahun sebelumnya, wisuda Universitas Indonesia masih diadakan secara daring melalui Zoom. Prosesi Wisuda bagi seorang mahasiswa merupakan acara yang dinanti nanti karena merupakan akhir dari suatu proses belajar di kampus. Namun tidak mengurangi makna dalam acara wisuda kita tetap melaksanakan dengan baik.
Pada semester genap tahun akademik 2020/2021, FISIP UI melepas 467 wisudawan. Yang terdiri dari 300 wisudawan Program Sarjana dan 167 wisudawan Program Pascasarjana.
Termasuk Brigjen TNI Dr. Ronny, S A.P., M.M yang telah resmi meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (UI) khususnya Kriminologi dengan judul disertasi “Comprehensive Counter Terrorism oleh BNPT Terhadap Foreign Terrorist Fighter Dalam Konteks Pencegahan Kejahatan Terorisme di Indonesia”.
Gelar Doktor merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Brigjen TNI Ronny yang bertugas di Kalimantan, tentunya untuk meraih gelar tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu perjuangan yang panjang, kerja keras, keuletan dan kegigihan.
Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, S.E., Ph.D dalam sambutannya mengatakan, “Semoga ilmu yang diperoleh semasa pendidikan di UI dapat menjadi bekal yang akan mengantar saudara-saudara untuk menjadi pemimpin terbaik Indonesia yang bisa mampu menyelesaikan permasalahan dan tantangan baik secara lokal, nasional maupun Global. Marilah kita bersama-sama bertekad untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan inovasi dalam waktu kepada negara Indonesia untuk dicurahkan kepada masyarakat yang mandiri dan berdaya saing yang tinggi.“
Sementara itu Brigjen TNI Ronny, S.A.P.,M.M mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas wisuda hari ini. “ Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah SWT bahwa pada hari ini saya telah bisa mengikuti wisuda. Saya mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada isteri tercinta yang telah memberikan suport dan dukungan selama ini. Dan juga ucapan terimakasih kepada Rektor UI, Dosen, tenaga pendidik telah membimbing dalam proses belajar, serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dalam memberikan dukungan, semangat sehingga saya dapat dan bisa menyelesaikan kuliah di UI dan dapat meraih gelar Doktor,” ungkapnya.
Semua ini ada hikmah dibalik masa pandemi Covid-19 dalam proses Wisuda dengan cara virtual. Selama ini kalau wisuda tali Toga yang sebelumnya diletakan sebelah kiri kemudian dipindahkan ke sebelah kanan yang dilakukan oleh Rektor. Nah saat ini Isteri yang secara langsung memindahkan tali Toga, inilah yang menjadikan kebahagian tersendiri dan rasa haru,” ungkap Dr. Ronny, S.A.P., M.M dengan penuh bangga.
Universitas Indonesia menggelar
upacara wisuda pada Sabtu (01/02) di Balairung UI. Pada Upacara Wisuda semester
gasal tahun akademik 2019/2020 yang dipimpin oleh Rektor Universitas Indonesia
(UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.
Universitas Indonesia meluluskan 3.955
wisudawan, dengan 1.007 diantaranya berpredikat cum laude dari Program Vokasi,
Sarjana, Magister, Profesi, Spesialis dan Doktor. Upacara wisuda kali ini diselenggarakan bersamaan dengan
peringatan Dies Natalis UI ke-70.
Pada pagi hari digelar Upacara Wisuda Program Profesi,
Spesialis, Magister, dan Doktor yang diisi dengan Orasi Ilmiah bertajuk “Arah
Kebijakan Penanaman Modal Indonesia” oleh Kepala Badan Kordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Sedangkan pada siang hari digelar Upacara Wisuda
Program Sarjana dan Vokasi bersamaan dengan Kuliah Umum oleh Ketua DPR RI
Puan Maharani dengan tema
“Era Disrupsi Teknologi”.
Pada wisuda kali ini, Fakultas Ilmu Politik
dan Ilmu Sosial Universitas Indonesia (FISIP UI) melepas sebanyak 287 wisudawan mulai dari S1, S2 dan
S3. Wisudawan dari program sarjana kelas reguler sebanyak 132 orang, sarjana kelas
non-reguler sebanyak 36 orang, sarjana ekstensi 1 orang, sarjana Khusus Kelas
Internasional 25 orang, serta wisudawan program magister sebanyak 71 orang dan
wisudawan program doktor sebanyak 22 orang. Pada program Sarjana Reguler
yang berhasil mendapatkan predikat cumlaude adalah Hanifa Fadhila Pramana
dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan IPK 3,93.
Para wisudawan FISIP UI mendapatkan
ucapan selamat dan foto bersama Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D
dan Dekan FISIP Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. pada acara gladi bersih
wisuda 30 dan 31 Januari 2020.
Rabu (11/12/2019), Dekan FISIP UI, Dr. Arie Setiabudi Soesilo. M.Sc., menghadiri wisuda mahasiswa Kelas Khusus Internasional Komunikasi FISIP UI di Faculty of Humanities and Social Sciences, University of Queensland.
Sekitar 24 orang mahasiswa Kelas Khusus Internasional Komunikasi FISIP UI diwisuda pada hari itu. Pada kunjungannya kali ini, Dekan FISIP UI didampingi oleh Dr. Inaya Rakhmani (Ketua Program Kelas Khusus Internasional FISIP UI) serta Dr. Indah S. Pratidina (Sekretaris Program Kelas Khusus Internasional FISIP UI) .
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FISIP UI juga bertemu dengan Professor Heather Zwicker, Dekan Faculty of Humanities & Social Sciences University of Queensland dengan agenda rencana pengembangan kerja sama FISIP UI dengan Faculty of Humanities and Social Sciences, University of Queensland.
Selain itu Dekan FISIP UI juga bertemu dengan para orang tua wisudawan KKI FISIP UI. Kelas Khusus Intenasional (KKI) di FISIP UI diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi. Program KKI menawarkan pengalaman belajar di lingkungan internasional yang tidak hanya memiliki keuntungan secara akademis, namun juga dapat memperoleh pengalaman sosial. Para mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini, akan memperoleh dua gelar dari dua lembaga pendidikan di mana mereka terdaftar.
Hubungi Kami
Kampus UI Depok Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Selo Soemardjan, Depok, Jawa Barat 16424 Indonesia
E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 7270 006
Fax.: (+62-21) 7872 820
Kampus UI Salemba Gedung IASTH Lt. 6, Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya 4, Jakarta 10430 Indonesia