Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Politik (LPPSP) FISIP UI melaksanakan kegiatan kajian gender dan seksual untuk menyambut Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret nanti. Acara ini bertempat di Auditorium Komunikasi FISIP UI pada Selasa (03/03). Hari Perempuan Internasional juga sejalan dengan cakupan kegiatan penelitian dan advokasi yang sudah dilakukan oleh Unit Kajian Gender dan Seksualitas LPPSP UI sejak tahun 2016 sampai saat ini.
Tujuan penyelengaraan dari kajian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hal-halyang sudah dan belum dicapai oleh perempuan lintas kelas, suku, agama, identitas dan seksualitas di tengah struktur masyarakat yang cenderung mengekang kebebasam dan kesempatan kaum perempuan. Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber yang membahas sub-tema yang berbeda, seperti Nadira Chairani, Diana Pakasi dan Sabina Puspita.
Pada sesi pertama talkshow Nadira Chairani yang membahas Pacaran Ngga Ya? Asumsi dan Situasi Pacaran di Indonesia.
Nadira menjelaskan, pacaran pada kalangan orang muda adalah topik yang selalu hangat tapi Indonesia tanpa pacaran, tujuan utamanya apa? Ternyata setelah dilakukan Forum Group Discusion, pernikahan menjadi cara dan dianggap sebagai pacaran yang halal, perkawinan juga masih banyak dipandang untuk menghindari zina.
Remaja menjadi rentan menikah muda untuk menghindari zina dan pacaran halal. Karena belum cukup umur, emosi juga masih labil akhirnya dikawinkan atau dinikahkan. Situasi ini menjadi rentan untuk terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, kehamilam beresiko, perkawinan anak dan perceraian pada kasus perkawinan anak.
Banyak orang muda khususnya yang masih bersekolah, menganggap bahwa pacaran bukan topik yang tepat untuk di diskusikan dengan orang tua mereka masing-masing. Mereka juga mengkhawatirkan dengan reaksi orangtua. Pacaran dianggap sebagai hal yang normal namun tidak selalu di setujui oleh masyarakat umum. Pacaran juga tidak dilarang namun tidak juga di lihat sebagai hal yang positif.