Yang Harus dilakukan Bila Jadi Sasaran Modus Tabrak Lari

Peristiwa percobaan penipuan bermodus tabrak lari di Pasar Rebo, Jakarta Timur yang viral akhir bulan Januari lalu. Kejadian jalanan itu menyedot perhatian warga. Kronologinya pria yang diduga penipu bermodus tabrak pura-pura pincang. Pelaku yang posisi dibonceng, berlari mengejar dan menyetop di depan mobil dengan berteriak, menunjuk kaki seolah-olah terlindas mobil. Lalu apa yang harus kita lakukan bila menjadi sasaran modus tabrak lari seperti di video viral itu?

Setidaknya, ada dua pilihan spontan yang bisa dilakukan korban berhenti atau jalan terus (melaju dengan kendaraan). Bila berhenti, tentu saja kita harus berurusan dengan si penipu. Bila jalan terus, risikonya kita bisa diuber-uber massa.

Pakar kriminologi Universitas Indonesia (UI) Prof. Adrianus Eliasta Meliala menyatakan “jalanan adalah tempat yang kerap tak selalu aman. Orang yang lengah bisa mudah menjadi korban. Mengingat jalan raya adalah arena yang buas, di mana orang yang lugu atau mengalah bisa-bisa jadi korban, walau sebenarnya tak salah.”

Dengan begitu, Adrianus menyarankan masyarakat bisa menggertak penipu jalanan semacam yang viral dari Jakarta Timur itu. “Maka sikap untuk menggertak balik dirasakan perlu,” katanya.

Di sisi lain, Dosen Kriminologi FISIP UI, Dadang Sudiadi, M.Si menjelaskan ada banyak faktor yang melatar belakangi modus kejahatan tersebut, yang dominan diduga motif ekonomi. Hal ini berkaitan dengan latar belakang dari pelakunya. “Dugaan saya pelakunya berniat melakukan pemerasan atau mungkin pencurian barang berharga dari mobil ketika pengemudi lengah keluar mobil tanpa menguncil pintu,” ujar Dadang.

Lebih lanjut Dadang mengatakan “yang harus diantisipasi adalah massa yang mungkin berhasil diyakinkan oleh pelaku karena itu, untuk meyakinkan anda tidak bersalah maka berhentilah ditepi jalan, minta pelaku untuk menujukkan bukti bahwa tetabrak, misalnya cederanya atau luka. Kalau perlu mencari tempat yang lebih aman untuk berhenti misalnya kantor polisi atau pos polisi.”

“Karena itu, waspada juga ketika Anda berhenti dan keluar mobil, yakinkan bahwa semua pintu mobil terkunci, karena bisa saja itu salah satu cara komplotan pemerasan dan atau pencurian untuk mengalihkan  perhatian supaya aksi pencurian nya berjalan lancar,” jelas Dadang.

Disunting dari: https://news.detik.com/berita/d-5919910/bila-kita-jadi-sasaran-modus-tabrak-lari-apa-yang-harus-kita-lakukan/amp

Related Posts

Hubungi Kami

Kampus UI Depok
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Selo Soemardjan, Depok, Jawa Barat 16424 Indonesia
E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 7270 006
Fax.: (+62-21) 7872 820
Kampus UI Salemba
Gedung IASTH Lt. 6, Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya 4, Jakarta 10430 Indonesia

E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 315 6941, 390 4722

Waktu Layanan

Administrasi dan Fasilitas
Hari : Senin- Jumat
Waktu : 08:30 - 16:00 WIB (UTC+7)
Istirahat : 12.00 - 13.00 WIB (UTC+7)

Catatan:
*) Layanan tutup pada hari libur nasional, cuti bersama, atau bila terdapat kegiatan internal.
Skip to content