FISIP UI EXCURSION STUDY 2024 telah dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 30-31 Januari 2024 di Depok dan Jakarta. Program yang bertujuan untuk mensosialisasikan keberagaman dan keberlanjutan ini terdiri dari empat kegiatan, antara lain: Meet and Talk with the Professor, Film Presentation and Discussion, Engaging with the Local Community, dan Field Trip and Discussion. Sembilan negara peserta pun berpartisipasi dalam kegiatan ekskursi mahasiswa asing FISIP yang pertama kalinya ini, di antaranya: Malaysia, Singapura, Thailand, Kenya, Gambia, Malawi, Tanzania, Iran, dan Madagaskar. Mereka adalah para penerima Program Beasiswa UI Great, Program Beasiswa KNB, maupun non-Beasiswa. berada dari 9 negaryang ada di Indonesia kepada masyarakat dunia. Hal ini diimplementasikan melalui kegiatan “FISIP UI EXCURSION STUDY 2024”, dengan tema: “Plurality and Sustainability”. Kegiatan ini ditujukan secara khusus kepada para mahasiswa asing di jenjang studi Sarjana dan Pascasarjana se-FISIP UI, yang berasal dari 9 negara berbeda, antara lain:
Sebagai pembuka, Nurul Isnaeni, Ph.D selaku Wakil Dekan I FISIP UI menyambut hangat para peserta dan mengajak mereka untuk lebih dekat dengan kebudayaan Depok dan Jakarta dengan nuansa keberlanjutan lingkungan hidup. “Mahasiswa asing bukan sekedar pelajar yang berasal dari luar negeri dan menempuh pendidikan di FISIP UI, namun lebih dari itu mereka merupakan aset jangka panjang bagi Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara tempat mereka berasal. Lebih lanjut, kehadiran mereka juga dapat meningkatkan citra Indonesia dan mempromosikan potensi nasional, misalnya pariwisata ke tingkat internasional”, ujar Bu Nurul. Selanjutnya Prof. Francisia Saveria Sika Ery Seda, M.A., Ph.D memaparkan dinamika sosial dan ekonomi di Indonesia. Prof. Ery bertutur “Dalam waktu dekat, masa depan ekonomi sosial Indonesia akan ditentukan dari pemilihan umum dan pemimpin terpilih akan membentuk roda pembangunan bangsa ini.” Diskusi semakin menarik berlangsung di Gedung MBRC FISIP UI lantai 1 ini juga membahas tentang masa depan IKN, sejarah penting bangsa Indonesia, dan peran mahasiswa bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Setelah diskusi dengan Prof. Ery, para mahasiswa asing juga menyaksikan film dokumenter karya mahasiswa berprestasi dari Prodi Antropologi FISIP UI bernama Kynan Tegar. Ia menampilkan sekaligus mengulas film dokumenter karyanya yang menampilkan perjuangan masyarakat adat Suku Dayak Iban dalam mempertahankan hak-hak adat, terutama kelestarian Sungai Utik. Hal ini semakin menarik minat para mahasiswa asing yang menjadi peserta program untuk mengunjungi pulau Kalimantan (Borneo) dimana tergambar dalam layar film sangat indah, hijau, sejuk dan penuh keragaman flora, fauna, maupun suku-budaya. Isu pembangunan IKN pun turut menjadi salah satu pertanyaan yang diajukan oleh peserta pada sesi tanya-jawab. Kemudian pada siang hari, para peserta diajak untuk melakukan City Tour dengan menumpang Bus Oren (Odong-odong Keren) milik pemerintah Kota Depok. Mereka diajak mengunjungi galeri seni keramik milik Bapak F. Widayanto dan mengunjungi Alun-Alun Kota Depok, serta berinteraksi dengan masyarakat sekitar di sepanjang perjalanan. Kegiatan ini didukung secara penuh oleh pemerintah Kota Depok, khususnya Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata).
Pada hari kedua (31/1), peserta diajak untuk berkeliling menikmati destinasi wisata yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, antara lain: Tugu Monas, Masjid Istiqlal, Batik Gobang, Acaraki, dan Kawasan Kota Tua Jakarta. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan penuh dari Pemerintah DKI Jakarta, khususnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf). Di Tugu Monas, para peserta diajak untuk mengetahui sejarah bangsa Indonesia dari era nusantara, kolonialisme, hingga pasca kemerdekaan melalui penjelasan diorama. Sedangkan di Masjid Istiqlal, para peserta diajak untuk tidak hanya memahami hubungan antar agama di Indonesia, namun mereka juga diberitahu mengenai upaya masjid istiqlal untuk menjadi rumah ibadah yang ramah lingkungan pasca renovasi. Kemudian para peserta diajak mengikuti kegiatan workshop membatik di Batik Gobang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang dipandu secara langsung oleh pemiliknya yakni Ibu Ethys Mayoshi. Para peserta juga mengikuti dan menikmati sajian jamu sebagai warisan herbal dari nenek moyang Bangsa Indonesia di Acaraki – Art of Jamu. Lalu kegiatan pada hari ini ditutup dengan jalan santai menikmati spot-spot foto yang “instagramable” di sekitar area Fatahillah Square.
Nurul Isaneni, Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FISIP UI yang sekaligus menjadi pembina program FISIP UI EXCURSION STUDY 2024 menyatakan bahwa capaian yang diharapkan adalah mahasiswa asing di FISIP UI dapat memahami Indonesia dengan lebih baik dan lebih komprehensif, terutama pada aspek yang terkait dengan kehidupan sehari-hari di Indonesia seperti keunikan dan kekuatan masyarakatnya yang majemuk, harmonis, mandiri, dan kreatif. Para mahasiswa asing di FISIP UI juga diharapkan dapat memahami inisiatif-inisiatif lokal di masyarakat Indonesia yang berkaitan dengan Gerakan Peduli Lingkungan, Perubahan Iklim, dan Pembangunan Berkelanjutan.