Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI), merayakan hari jadinya yang ke-40 pada tahun 2025. Selama empat dekade, Departemen ini telah menjadi salah satu pionir dalam pengembangan keilmuan Hubungan Internasional (HI) di Indonesia, sekaligus memainkan peran penting dalam mendorong perspektif Global South dalam studi HI di tingkat regional dan internasional.
Sebagai bagian dari peringatan ini, Departemen HI UI akan menyelenggarakan sebuah Lokakarya Internasional yang mempertemukan para akademisi, praktisi, dan pendidik dari berbagai negara di kawasan Global South, pada Senin (20/10) di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI, Depok.
Acara ini bertujuan untuk menjadi ruang dialog kritis mengenai arah masa depan pendidikan HI di tengah dinamika global yang terus berubah. Broto Wardoyo, Ph.D Ketua Departemen Hubungan Internasional mengatakan momentum 40 tahun ini bukan hanya ajang refleksi terhadap pencapaian masa lalu, tetapi juga kesempatan strategis untuk memperkuat kontribusi akademik dan intelektual dari Indonesia dan kawasan Global South dalam percaturan global
Sebagai bagian dari upaya untuk merefleksikan dan memperbarui pendekatan pendidikan Hubungan Internasional (HI), lokakarya ini mengangkat sejumlah tema utama yang relevan dengan pengalaman dan tantangan yang dihadapi negara-negara di kawasan Global South. Tiga fokus utama yang akan menjadi sorotan dalam diskusi panel adalah sebagai berikut:
Sesi I: Integrating Global South Voices in International Relations Teaching
Sesi ini bertujuan untuk menggali upaya pengintegrasian suara-suara dari Global South dalam pendidikan Hubungan Internasional (HI), baik melalui pendekatan teoretis, inovasi pedagogis, maupun kerja sama antar-wilayah. Dalam konteks dominasi narasi Barat dalam teori dan praktik HI, sesi ini menjadi ruang refleksi dan pembaruan terhadap bagaimana pendidikan HI dapat lebih inklusif, relevan, dan berakar pada pengalaman Global South.
Sesi II: Mainstreaming Human Rights and Democracy in IR Education
Dalam konteks transnasionalisme yang semakin kompleks, isu hak asasi manusia dan demokrasi menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika hubungan internasional kontemporer. Sesi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai tersebut dapat dimaknai secara kritis dan diarusutamakan dalam kurikulum dan praktik pengajaran HI, tanpa terjebak dalam pendekatan normatif semata.
Sesi III: Teaching International Political Economy from Global South Perspectives
Bidang Ekonomi Politik Internasional (EPI/IPE) sering kali didominasi oleh paradigma dan narasi dari Global North. Sesi ini mengajak peserta untuk mengevaluasi kembali pendekatan-pendekatan utama dalam studi EPI dengan menyoroti kontribusi, pengalaman, dan realitas negara-negara Global South. Fokus akan diberikan pada teori kritis, dinamika ekonomi kontemporer, dan pendekatan pedagogis inovatif yang dapat memperkaya kurikulum EPI.
Sesi IV: Reimagining International Security Through Global South Lenses
Sesi ini bertujuan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang keamanan internasional dengan menempatkan perspektif Global South sebagai pusat analisis. Melalui pendekatan yang lebih inklusif dan kontekstual, sesi ini mengajak peserta untuk mengkaji ulang konsep keamanan, tantangan kontemporer, serta cara-cara pengajaran yang mampu menggambarkan kompleksitas realitas keamanan di dunia Global South.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Departemen HI UI dalam memperluas jejaring akademik serta memperkuat kolaborasi lintas kawasan yang lebih setara dan inklusif.
