Lembaga pers fakultas, FISIPERS adakan workshop tentang menulis boga. Worskhop yang diisi oleh jurnalis Tirto.id, Nuran Wibisono, ini diadakan di Gedung Nusantara II, FISIP UI pada Sabtu (18/11).
“Menulis boga adalah jenis tulisan yang paling kaya, kita bisa menulis tentang makanan dari segi apa saja, resep, sejarah, antropologi, tradisi, dan banyak lagi,” kata Nuran.
Untuk dapat menulis makanan dengan baik, penulis setidaknya dibutuhkan dua hal; kemampuan menulis yang baik, cara bercerita yang asyik, dan pemahaman tentang makanan yang komprehensif.
Pada workshop tersebut, Nuran juga berbagi tips untuk penulis pemula yang hendak belajar menulis boga. Pertama, belajarlah menulis tentang indera, pertajam kemampuan menulis lewat apa-apa saja yang ditangkap oleh lidah, hidung, mata, kulit, dan telinga.
Kedua, berlatihlah menulis deskriptif. Dibandingkan video dan foto, tulisan memang kurang menarik dalam penggambaran makanan. Untuk itu, kemampuan mendeskripsikan detil-detil makanan mutlak diperlukan agar pembaca tetap tergiur membaca dan tertarik pada makanan yang kita tulis.
Selanjutnya, gunakan platform media sosial seperti blog dan Instagram sebagai media berlatih menulis tentang makanan. Menulislah sesering mungkin mengenai makanan apa saja, termasuk yang kerap kita temui di sekeliling. Ini akan mengasah kemampuan menulismu dan membuat teman-teman kita aware tentang apa yang kita tulis.
Terakhir, jika dirasa tulisan kita sudah baik, maka cobalah kirimkan karya kita ke media cetak seperti majalah atau koran yang membuka kesempatan bagi kontributor lepas, khususnya mengenai makanan.
Workshop ini merupakan rangkaian acara dari Fisipers Day 2017, di mana sebelumnya telah diselenggarakan kompetisi menulis makanan bertajuk JAJANAN (Jelajah Hidangan Nusantara) yang diikuti mahasiswa-mahasiswi dari berbagai kampus di Indonesia. Tiga pemenang terbaik dan satu tulisan terfavorit juga diapresiasi di workshop ini. Pemenang pertama adalah Satriyo Adi, kemudian Yeni Masfiah, dan pemenang ketiga adalah Nur Qolbi. Pemenang favorit diberikan kepada Moh. A. Rauf yang menulis tentang Pecel Gudeg Lumuntu.
Sebelumnya, tulisan-tulisan peserta telah dinilai oleh Isyana Atiningmas, Redaktur Executive Boga Femina Magazine dan Sri Anindiati Nursastri, Assistant Editor Kompas.com Travel.