


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) melalui KIC (Korea-Indonesia Connection) berkerja sama dengan Chung Mong-Koo School (CMK School) Korea Selatan, mengadakan “Korea-Indonesia Youth Collaboration Program” pada Senin (28/07) di Auditorium Komunikasi FISIP UI, Depok.
Kegiatan yang telah dirancang sejak 2 tahun lalu oleh KIC, sebagai bagian dari inisiatif memperkuat kolaborasi antara mahasiswa Korea dan Indonesia. Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan ruang kerja kolaboratif lintas negara, khususnya dalam membahas dan mencari solusi atas isu-isu strategis yang berkembang di kawasan Asia Tenggara.
Pada kegiatan ini, terdapat 5 topik utama yang menjadi fokus diskusi dan kerja tim para mahasiswa, yaitu: kesenjangan pendidikan, pembangunan berkelanjutan dan infrastruktur lingkungan, perubahan iklim, ketahanan pangan, serta ekonomi politik ASEAN. Kegiatan ini juga mencakup seminar, termasuk kunjungan ke Bappenas, serta berbagai aktivitas lapangan lainnya.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UI, Prof. Semiarto Aji Purwanto mengatakan bahwa fokus utama program ini memang diarahkan pada kawasan ASEAN, mengingat dukungan yang kami terima dari CMK Foundation yang merupakan yayasan yang didirikan oleh Hyundai. CMK Foundation memiliki komitmen kuat untuk mendorong kemajuan bersama masyarakat di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, program ini diberi nama CMK School of ASEAN Studies.
“Dalam pelaksanaannya, kami bekerja sama erat dengan Korea University, yang juga memiliki ASEAN Center sebagai mitra utama kami di Korea. Ini menjadi sinergi yang sangat tepat, mengingat posisi Indonesia sebagai bagian dari ASEAN. Kolaborasi ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga menyentuh aspek ekonomi riil, dengan melibatkan pengusaha dari kedua negara,” ujar Prof. Aji.
Menurut Getar Hati, Ph.D (Program Director of KIC FISIP UI), kegiatan ini bukan merupakan program satu kali, tetapi merupakan permulaan dari rangkaian inisiatif yang lebih luas dan berkelanjutan. “Tujuan utama dari program ini adalah membangun hubungan jangka panjang antar generasi muda ASEAN dan Korea, khususnya dalam mempersiapkan mereka menjadi calon pemimpin masa depan di kawasan ASEAN-Korea,” ujarnya.
Program ini melibatkan 15 mahasiswa dari FISIP UI, sementara itu, 15 mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal Korea Selatan, seperti Korea University, Seoul National University (SNU) dan universitas-universitas besar lainnya.
“Dengan inisiatif ini, kami berharap ekosistem pertukaran pengetahuan dan jaringan profesional antara Indonesia dan Korea Selatan dapat tumbuh lebih kuat, menciptakan kolaborasi jangka panjang yang bermakna, dan berkontribusi pada kemajuan kawasan ASEAN-Korea,” harap Getar.
Korea-Indonesia Connection (KIC) merupakan inisiatif inovatif dan inklusif yang bertujuan untuk memperkuat hubungan akademik, budaya, dan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan. Inisiatif ini pertama kali terjalin melalui kerja sama antara Korea Foundation Jakarta dan FISIP UI. Selain itu KIC juga berfungsi sebagai platform khusus untuk menjembatani dialog terkait relasi Korea-Indonesia, membina pemahaman dan kerjasama antara kedua negara dan masyarakat.