Pra-Acara Limas Universitas Indonesia diadakan pada Selasa (4/10/2016). Dengan membawa tema “Bayang-bayang pelanggaran HAM orde baru di era sekarang”, seminar nasional ini menjadi pembuka bagi kegiatan Limas yang akan diadakan pada akhir tahun ini.
Setelah dibuka dengan aksi teatrikal, Dekan FISIP UI, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan bahwa mahasiswa FISIP yang notabene belajar mengenai ilmu sosial haruslah sadar akan isu-isu Hak Asasi Manusia. Selain itu, dirinya juga mendorong mahasiswa FISIP agar dapat meraih prestasi di ajang Limas UI tahun ini.
Dimoderatori oleh Ketua BEM FISIP UI Ahmad Alhamid, seminar nasional ini diisi oleh Heru Susetyo, S.H., LL.M., M.Si (FH UI), Pandji Pragiwaksono (pekerja seni dan pemerhati HAM), dan Haris Azhar (Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS).
Heru Susetyo memulai Seminar Nasional Limas UI kali ini. Ia mempresentasikan idenya tentang bagaimana mengelola pelanggaran HAM berat masa lalu. Meski demikian, ia mengakui bahwa tak mudah untuk menyelesaikan kasus HAM masa lalu. “Begitu banyak pelanggaran HAM di Orde Baru, tidak semua bisa diadili dan yang diadili pun tidak memberikan keadilan,” kata Heru.
Pegiat seni yang juga pemerhati isu HAM, Pandji Pragiwaksono lantas tampil dan menyuarakan pendapatnya. Dengan gayanya yang khas, Pandji Pragiwaksono mengisi sesi presentasinya dengan berbagi keresahan-keresahan mengenai HAM yang selama ini ia temui. Ia bercerita mengenai tragedi Trisakti, Semanggi, hingga pembunuhan aktivis HAM Munir yang penyelesaiannya masih menjadi misteri hingga saat ini. Ia tak lupa untuk memotivasi mahasiswa untuk turut serta mengawal penegakan keadilan kasus HAM di Indonesia. “Anda harus meyakini bahwa perubahan besar seringkali muncul dari kelompok-kelompok kecil,” kata Pandji.
Koordinator KontraS, Haris Azhar menutup seminar nasional kali ini dengan mengingatkan kepada generasi muda agar peduli terhadap isu HAM. Kepedulian terhadap isu HAM adalah tanggung jawab sosial sebagai mahasiswa. “Jangan mau didikte, buat ruang alternatif. Jika tidak, kita akan begitu-begitu aja,” kata Haris Azhar menutup seminar. Di akhir acara, panitia memberikan plakat kepada ketiga pembicara sebagai bentuk apresasi.
Seminar Nasional Limas UI 2016 adalah acara pembuka bagi diadakannya ajang lomba ilmiah yang diadakan secara tahunan. Di tahun ini, Limas UI membawa tema besar Hak Azasi Manusia dalam penyelenggaraannya.