Perlu dicatat bahwa formulir hanya dapat diakses melalui akun SSO UI yang sudah melakukan aktivasi Office365 UI. Akses tautan di atas untuk informasi panduan lebih detil.
Melengkapi dokumen persyaratan pencicilan dengan cara unggah berkas sebagai berikut;
Scan Surat Keterangan dari Program Studi – (pdf/jpg, max. 1 MB);
Scan Identitas Diri (KTP/SIM/Paspor*) – (pdf/jpg, max. 1 MB);
Scan Kartu Keluarga (KK) – (pdf/jpg, max. 1 mb);
Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) – (pdf/jpg, max. 1 MB);
Scan Surat Keterangan Penghasilan/Slip Gaji orang tua/ penanggung biaya pendidikan terbaru (3 Bulan Terakhir) atau jika tidak memiliki Keterangan Slip Gaji, maka WAJIB melampirkan Surat Keterangan Penghasilan terbaru dari RT/RW setempat – (pdf/jpg, max. 1 MB).
* = pilih salah satu
Untuk mahasiswa jenjang sarjana maupun pascasarjana, pembayaran pencicilan dapat dilakukan dalam tiga kali periode pembayaran
(cicilan I 50%, cicilan II 30%, dan cicilan III 20%).
CICILAN 1 : 50% : 28 Januari – 28 Februari 2023
CICILAN 2 : 30% : 1 Maret – 31 Maret 2023
CICILAN 3 : 20% : 1 April – 30 April 2023
Periode pengajuan pencicilan Biaya Pendidikan, yakni tanggal 20 Desember 2022 s.d 20 Januari 2023 pukul. 23:59 WIB. Seluruh berkas persyaratan diunggah melalui laman yang telah disampaikan. Mohon untuk memperhatikan periode pengajuan, apabila pengajuan tersebut diluar periode yang telah ditetapkan maka tidak dapat diproses sesuai ketentuan sistem
Batas akhir pengajuan cuti direncanakan adalah Jumat, 20 Januari 2023 dengan pembayaran 25% dari total biaya operasional pendidikan.
Setelah menyelesaikan pengajuan, pastikan Anda telah mencatat dan mengikuti jadwal pembayaran yang ada.
Konsultasi lebih lanjut dapat menghubungi program studi masing-masing atau dapat melalui Unit Kemahasiswaan FISIP UI kemahasiswaan.fisip@ui.ac.id (cc : fisip@ui.ac.id)
Jadwal Sosialisasi verifikasi data mahasiswa yang akan lulus pada Semester Gasal 2022/2023 sebagai berikut:
1. Departemen Sosiologi
Hari Tanggal: Rabu, 30 November 2022
Jam : 13.30 – 14.30
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
2. Departemen Ilmu Komunikasi
Hari Tanggal: Jumat, 2 Desember 2022
Jam : 10.00 – 11.30
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
3. Departemen Ilmu Politik
Hari Tanggal: Jumat, 2 Desember 2022
Jam : 13.30 – 15.00
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
4. Departemen Kriminologi
Hari Tanggal: Senin, 5 Desember 2022
Jam : 10.00 – 11.30
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
5. Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial
Hari Tanggal: Senin, 5 Desember 2022
Jam : 13.30 – 15.00
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
6. Departemen Antropologi
Hari Tanggal: Selasa, 6 Desember 2022
Jam : 10.00 – 11.30
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
7. Departemen Ilmu Hubungan Internasional
Hari Tanggal: Selasa, 6 Desember 2022
Jam : 13.30 – 15.00
Mahasiswa : Program Studi Sarjana dan Program Studi Pascasarjana
Link Zoom :
Konsultasi lebih lanjut dapat menghubungi program studi masing-masing atau dapat melalui: Kantor PPAA FISIP UI
satupintu.fisip@ui.ac.id (cc : fisip@ui.ac.id)
Depok, 14 Desember 2021. Dalam kunjungan luar negeri pertamanya setelah dilantik menjadi Presiden Timor Leste pada 20 Mei 2022, Presiden Republik Demokratik Timor Leste, José Ramos-Horta, melakukan kunjungan ke Universitas Indonesia (UI). Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan kuliah umum kepada sivitas akademika berjudul “A Long and Winding Road Towards Peace and Resolving Conflicts: Lessons from Asia’s Newest Nation” yang dilaksanakan secara hybrid di Auditorium Juwono Sudarsono, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Kampus Depok pada Selasa (19/07).
Ia menyampaikan pidato tentang upaya mewujudkan kerjasama di antara Indonesia dan Timor-Leste dan dukungan Indonesia di berbagai bidang pembangunan negara tersebut, termasuk di bidang pendidikan dan sumber daya manusia. Dalam kunjungan sekaligus pidatonya di kampus UI Depok, Presiden Ramos-Horta disambut oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro beserta jajaran pimpinan UI. Sementara itu, Ramos-Horta didampingi beberapa Menteri dan pejabat tinggi seperti Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Adaljiza Abertina Xavier Reis Magno, Menteri Perhubungan dan Komunikasi Jose Agustinho da Silva, Menteri Pertanian dan Perikanan Pedro dos Reis, dan Duta Besar Timor Leste untuk Republik Indonesia Filomeno Alexio da Cruz.
Dalam pidato sambutannya, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro menyampaikan bahwa hubungan UI dengan masyarakat Timor Leste sangat istimewa. “Dalam kurun waktu 2015 dan 2019 kami menerima sejumlah mahasiswa dari Timor Leste dalam program magister dan doktoral di berbagai program studi, antara lain studi kepolisian, teknik, ekonomi dan bisnis, studi gender, dan sebagainya. Sebagai institusi pendidikan, kami sangat bangga UI mengambil bagian dalam pengalaman hidup mereka sebagai talenta muda yang membentuk masa depan, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk hubungan antara Indonesia dan Timor Leste,” paparnya.
Lebih lanjut Rektor UI menyampaikan bahwa pendidikan dapat menjadi faktor pendukung hubungan yang bermakna antara Indonesia dan Timor Leste. “Izinkan saya mengambil kesempatan ini untuk mengundang kita semua di sini, untuk menemukan lebih banyak tentang area di mana kita dapat bekerja sama; bidang yang akan menguntungkan bangsa kita dari sudut penelitian dan pendidikan serta hubungan budaya. Oleh karena itu, kami mengundang rekan-rekan kami dari Timor Leste untuk melakukan kegiatan penelitian bersama dengan para peneliti kami,” ujarnya.
Senada dengan Rektor UI, Prof. Aji Dekan FISIP UI turut menyampaikan bahwa FISIP UI telah dan siap untuk terus berkontribusi pada upaya membangun hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Timor Leste. Ia berterima kasih atas kesediaan Jose Ramos-Horta, untuk berbagi wawasannya yang berharga dan memaparkan sedikit sejarah keterlibatan FISIP UI dalam membangun hubungan yang lebih baik di antara kedua negara. “FISIP UI bangga memiliki mahasiswa-mahasiswa dari Timor Leste yang lulus dari institusi kami dan berkontribusi pada pengembangan Timor Leste dan hubungannya dengan Indonesia,” tuturnya. Ia juga mengajak audiens untuk mengapresiasi pencapaian Indonesia dan Timor Leste dalam mengelola hubungan mereka yang diwarnai konflik masa lalu. ”Kita patut bersyukur bahwa kedua negara berhasil membangun hubungan yang erat dan bersahabat. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi kita semua, karena di berbagai belahan dunia, konflik-konflik masa lalu terus menghambat hubungan persahabatan dan kerja sama antar negara. Kita harus mengakui bahwa jalan menuju perdamaian abadi itu panjang dan berliku, seperti judul Kuliah Tamu ini, namun kita juga patut bangga karena telah berhasil menapaki jalan ini dengan komitmen untuk mengembangkan masa depan yang lebih baik bagi rakyat kedua negara,” ujar Guru Besar Antropologi itu. Ia juga mewarnai pidatonya dengan kutipan dalam bahasa Tetum yang mengatakan bahwa ”Timor (Leste) dan Indonesia seperti pohon. Meskipun berbeda cabang, keduanya berasal dari akar dan pohon yang sama.”
Presiden Ramos-Horta mengiyakan hal tersebut dengan menegaskan pentingnya membangun hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Timor Leste. “Tidak ada batas untuk mengembangkan kerjasama dengan Indonesia, negara yang sangat penting bagi Timor Leste,” tegasnya. Indonesia memang menjadi negara pertama yang dikunjungi Presiden Jose Ramos-Horta dalam kunjungan luar negeri pertamanya ini.
“Adalah sebuah kehormatan untuk dapat kembali ke Indonesia,” ujar Presiden Jose Ramos-Horta mengawali pidatonya. Setelah menyapa para pimpinan UI, tamu undangan, serta peserta terutama mahasiswa UI, Presiden Jose Ramos-Horta menceritakan singkat pertautan erat antara sejarah diri dan bangsanya dengan Indonesia, termasuk perjalanan pertamanya ke Jakarta pada tahun 1974. Peraih Nobel Perdamaian ini menceritakan perjalanan perjuangannya untuk kemerdekaan Timor Leste dan upaya rekonsiliasi dengan Indonesia, kemudian mengambil pelajaran dari perjalanan tersebut.
Dalam kuliah umum yang diwarnai dengan sesi tanya jawab yang dinamis dengan para mahasiswa itu, peraih hadiah Nobel Perdamaian tersebut juga membahas berbagai hal tentang perkembangan Timor Leste, hubungan negara tersebut dengan Indonesia dan ASEAN, hingga pandangannya tentang ketegangan geopolitik yang meningkat. Ia memuji kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina dengan membawa misi mendorong semangat perdamaian dan membawa agenda rantai pasokan pangan global. Ia juga menyebutkan harapan beberapa harapan Timor Leste untuk Indonesia, mulai dari visa yang lebih mudah dan peningkatan investasi dari Indonesia ke Timor Leste untuk mendorong pembangunan ekonomi.
Usman Kansong berhasil meraih Doktor Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UI, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo) itu mendapatkan nilai 3,78 sangat memuaskan. Penelitian disertasi tersebut berjudul “Mediatisasi Populisme Islam di Pilkasa DKI 2017 (Pendekatan Strukturasi)”. Sidang Promosi doktoral ini juga menjadikan Usman Kansong sebagai doktor ke 125 yang dihasilkan oleh program pascasarjana ilmu komunikasi departemen ilmu komunikasi FISIP UI.
Dalam sidang promosi doktoral tersebut, Promotor, Prof.Dr. Ilya R. Sunarwinadi, M.Si. dan KoPromotor I, Dr. Pinckey Triputra, M.Sc., dan Prof. Effendi Gazali, MPS., Ph.D, serta hadir pula para penguji, Prof. Dr. Iwan Gardono Sudjatmiko, Prof. Dr. Ibnu Hamad Msi, Prof. Dr. Billy K Sarwono dan Dr. Irwansyah S.Sos, M.A,
Usman menelusuri bagaimana agensi media melakukan tindakan sosial memediatisasi populisme Islam di Pilkada DKI dalam struktur mediatisasi hingga menciptakan perubahan sosial tertentu. Melalui analisis wacana kritis ditemukan agensi media memediatisasi populisme Islam di Pilkada DKI dalam tiga tipologi, yakni propulis Islam, status quo terhadap populisme Islam dan antipopulisme Islam.
Secara umum penelitian ini bertujuan menggali bagaimana agensi media memediatisasi populisme Islam sehingga membentuk suatu perubahan sosial,” kata Usman saat menyampaikan pokok-pokok disertasinya.
Usman Kansong menyebut Proses atau fenomena politik mutakhir ialah populisme. Populisme sendiri ialah politik yang menghadap-hadapkan atau mempertentangkan elite dan rakyat.
“Populisme Islam nyata berlangsung di Pilkada DKI 2017. Dalam aksi unjuk rasa 2 Desember 2016 yang dikenal dengan aksi 212, para aktor populis Islam menhadap-hadapkan, membenturkan, atau mempertentangkan elite kandidat gubernur Tionghoa-nonmuslim dengan umat,” tutur dia.
Dia juga menyinggung pidato pertama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pasca terpilih yang menggunakan diksi ‘pribumi’. Menurutnya, diksi itu bisa diartikan membenturkan, atau mempertentangkan elite eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan Tionghoa nonmuslim dengan umat pribumi-muslim.
“Aksi 212 dan pidato pengukuhan gubernur DKi terpilih yang menyenggol kata ‘pribumi’ diperlakukan sebagai objek atau representasi populisme Islam di Pilkada DKI dalam penelituan ini,” ujar dia.
Dalam disertasinya tersebut, Usman Kansong juga menyinggung peran media massa dalam menyampaikan pesan-pesan populisme islam. “Media memberitakan pesan-pesan populis Islam yang diproduksi para aktor populis Islam. Aktor politik menyesuaikan diri dengan kepentingan media ketika menyampaikan pesan populis Islam. Inilah substansi mediatisasi politik,” jelas dia.
Dengan pendekatan strukturasi ditemukan ketiga tipologi tindakan mediatisasi populisme Islam menghasilkan perubahan sosial berupa peneguhan polarisasi sosial. Secara lebih komprehensif, melalui pendekatan strukturasi ditemukan agensi media dengan menggunakan rules logika politik dan logia komersialisme serta source kebebasan pers, agensi media bertindak melegitimasi, membiarkan dan mendelegitimasi populisme Islam hingga menghasilkan perubahan sosial berupa peneguhan polarisasi sosial
Untuk keperluan disertasinya, Usman meneliti tiga media. Menurutnya, media ikut berkontribusi dalam meneguhkan polarisasi baik saat bersifat netral, berpihak kepada populisme islam, atau anti.
“Media berkontribusi meneguhkan polarisasi. Jika dia netral itu seperti membiarkan, sementara yang pro berarti melegitimasi populisme. Sedangkan yang anti tidak memberikan kesempatan bagi kelompok populisme,” katanya.
Para elite politik tidak menggunakan populisme Islam dalam arti yang negatif. Usman menilai populisme akan baik jika pengelolaannya tepat. Media idealnya tidak membiarkan populisme seperti apa adanya atau status quo; membiarkan populisme dalam status quo tidak demokratis.
Media idealnya tidak melegitimasi populisme arena strategi berdemokrasi kaum populis senantiasa disertai rigiditas doktrinal; melegitimasi rigiditas doktrinal tidaklah demokratis.
“Media idealnya menghadapi populisme dengan menggunakan rules demokrasi dan kebebasan pers untuk melakukan tindakan demokratis dengan menyediakan ruang demokrasi bagi berbagai kelompok sosial untuk bertemu, berdialog dan berdiskusi secara kritis dan demokratis, untuk memperkuat atau mengonsolidasikan demokrasi. Dalam hal ini media menjalankan fungsi korelatif, menghubungkan atau menjembatani berbagai kelompok sosial untuk mengurangi polarisasi sosial,” ujarnya.
Kenzie Ryvantya mahasiswa program sarjana Ilmu Politik FISIP UI berhasil menyabet Juara 1 Student Forun dan Juara Cultural Bingo Game dalam ajang Asian Universities Alliance Youth Forum (AUAYF) 2022 di Universiti Malaya, Malaysia tanggal 21–25 Maret 2022. Acara ini merupakan konferensi mahasiswa tahunan yang diselenggarakan oleh AUA, perhimpunan universitas-universitas ternama di kawasan Asia, yang mana Universitas Indonesia merupakan salah satu anggota. Setiap tahunnya, AUAYF membahas mengenai isu-isu pembangunan di Asia, mendorong pemberdayaan pemuda, serta mempromosikan pertukaran budaya. Tahun 2022 ini, AUAYF mengangkat tema “Synergizing Regional Identity and The Future of Asian Civilization” dan diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dari 15 universitas di Asia. Terdapat beberapa rangkaian acara selama 5 hari, mulai dari webinar pembekalan materi, Cultural Bingo (sesi games), Cultural Showcase (presentasi kebudayaan negara-negara), dan Student Forum (presentasi riset kelompok).
Kontingen UI terdiri dari 6 orang dari latar belakang berbagai fakultas. Kontingen ini ditugaskan untuk mendiskusikan dan membuat presentasi mengenai satu aspek kebudayaan Indonesia yang akan dipresentasikan pada rangkaian cultural showcase dengan mengusung filosofi Bhinneka Tunggal Ika dalam presentasinya, sebagai bentuk intangible heritage bangsa Indonesia yang sudah diimplementasikan secara turun-temurun selama ratusan tahun. Pada saat hari perlombaaan Kenzie dkk mengenakan pakaian adat Indonesia dari berbagai daerah.
Pada rangkaian student forum para peserta dalam ajang tersebut dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari universitas lain dan diberikan sebuah topik untuk dikaji dan dipresentasikan. Kenzie bersama mahasiswa lainnya dari berbagai Universitas seperti dari Tsinghua University (Tiongkok), HKUST (Hong Kong), Tokyo University (Jepang), dan Nazarbayev University (Kazakhstan), mempresentasikan dengan topik “Education to preserve culture and heritage”.
Kampus UI Depok Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Jl. Prof. Dr. Selo Soemardjan, Depok, Jawa Barat 16424 Indonesia
E-mail: fisip@ui.ac.id
Tel.: (+62-21) 7270 006
Fax.: (+62-21) 7872 820
Kampus UI Salemba Gedung IASTH Lt. 6, Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya 4, Jakarta 10430 Indonesia