Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI) telah membuka Program Doktor Ilmu Hubungan Internasional pada tahun 2025 ini, dan telah mulai melakukan kegiatan belajar-mengajar untuk angkatan yang pertama.
Pendirian program studi doktoral ini bukan sekedar opsi, tetapi juga kebutuhan strategis. Lulusan program doktoral Hubungan Internasional FISIP UI diharapkan mampu memberikan kontribusi akademik dan praktis yang signifikan, menjembatani Indonesia dengan dunia melalui pemikiran, inovasi dan kolaborasi.
Program studi doktoral Hubungan Internasional mempunyai tiga konsentrasi utama, yaitu ekonomi politik intenasional; hukum dan kemanan internasional; kajian transnasionalisme. Kandidat doktoral wajib menyelesaikan 88 SKS dengan 20 SKS mata kuliah struktur dan 68 SKS penelitian dan publikasi.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto mengatakan, “dengan penuh rasa syukur dan bangga, ini adalah sebuah momen bersejarah bagi FISIP UI. Peresmian Program Studi S3 Hubungan Internasional menandai langkah besar dalam komitmen kami untuk mengembangkan kajian akademik yang lebih mendalam dan inovatif di bidang hubungan internasional.”
Ia berharap bahwa dengan hadirnya Program Studi S3 Hubungan Internasional ini, Universitas Indonesia dapat semakin memperkuat posisinya sebagai pusat penelitian dan pengembangan pemikiran akademik yang berdampak nyata dalam arena internasional.
Prof. Aji juga sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung peresmian program ini dan seminar yang akan kita selenggarakan. Semoga acara ini dapat menjadi awal dari kolaborasi akademik yang lebih luas, serta memperkuat pemikiran strategis dalam menjawab tantangan global saat ini dan masa depan.
Selanjutnya sambutan dari Ketua Pasca Sarjana Hubungan Internasional (HI), Ali. A Wibisono, Ph.D, mengatakan HI UI selalu merespon kebutuhan Indonesia untuk merespon dinamika internasional. Ia juga menjelaskan berdirinya Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia yang berdiri tahun 1985 ketika Indonesia meningkatkan aktivisme internasional dan kita butuh kajian tentang Indonesian World View di Jakarta, kemudian tahun 1999 Magister Hubungan Internasional diresmikan.
Ali berharap program doktoral dubungan internasional ini menjadi suatu pionir dari penelitian penelitian hubungan internasional yang paling baru dan bisa menghasilkan analisis analisis yang handal di bidang hubungan internasional.
Sebagai bagian dari peresmian ini, seminar yang berjudul “Responding to the World of Uncertainty: Southeast Asia’s Hedging Sustainability Responding to Protectionism and the Pursuit of Green Economy.” merupakan serangkaian dari kegiatan peresmian program studi doktoral ini. Topik ini sangat relevan dengan lanskap global saat ini, di mana negara-negara di kawasan Asia Tenggara dihadapkan pada tantangan kebijakan proteksionisme dan tuntutan pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Guru besar dan dosen-dosen dari hubungan internasional UI maupun luar UI menjadi pembicara dalam seminar ini, seperti Prof. Dr. Ani W. Soetjipto, M.A. (Guru Besar Hubungan Internasional UI), Prof. Evi Fitriani, Ph.D. (Guru Besar Hubungan Internasional UI), Prof. Dr. Fredy B. L. Tobing (Guru Besar Hubungan Internasional UI), Prof. Kuik Cheng-Chwee (Professor of International Relations, National University of Malaysia), dan Prof. Dr. Alexius Djemadu (Dosen Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan).
