Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Foreign Policy Community Indonesia Universitas Indonesia mengadakan Career Coaching dengan tema “Experience the Career Coaching with the Experts“. Acara yang bertujuan untuk memberikan empowerement terhadap kaum muda terutama perempuan ini diadakan pada Jumat (22/42016), di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI.
Acara ini dihadiri empat pembicara, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Nemeth-Pach, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog, ASEAN Secretary Representative Iari Vehuliza serta Representatif dari Intel Indonesia Corporation Widyasari Listyawulan. Mereka berbagi pengalaman serta cerita dalam seminar berformat talkshow berdurasi dua jam.
Dipimpin oleh moderator Cazadira Fediva Tamzil, alumni Hubungan Internasional angkatan 2012, acara hari itu membahas beberapa isu penting. Salah satunya adalah masih adanya stigma pada masyarakat Indonesia bahwa perempuan tidak perlu bekerja mengejar karier dan hanya perlu mengurusi urusan domestik rumah tangga.
Hal itu dibantah oleh pembicara. Widyasari, misalnya, mengatakan bahwa independensi dalam bidang karier sangat penting untuk perempuan. Hal itu karena dapat menjadi value added, bukan hanya finansial tapi juga dari sisi pengetahuan. Dengan berkarier, perempuan dapat berbagi pengetahuan, pengalaman hingga dapat mendidik anaknya agar mampu sukses, terlepas dari gender mereka.
Sebagai ekspatriat, Judit juga melihat bahwa masih ada stigma tersebut di masyarakat Indonesia. Maka dari itu, ia berpesan kepada generasi muda bahwa satu-satunya yang dapat melepas stigma tersebut adalah mereka sendiri. Karena generasi muda adalah penerus dan masa depan bangsa.
Selain membahas isu tentang independensi perempuan, beberapa bahasan lainnya di antaranya adalah tentang bagaimana menjadi wanita karier yang bisa berimbang dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi, bagaimana cara membagi waktu, serta apa saja tantangan yang dihadapi kaum perempuan dalam berkarier. Selain itu, masing-masing pembicara berbagi soal bagaimana pekerjaan mereka, apa yang membuat mereka ingin bekerja di bidang tersebut serta apa yang menjadi dream job bagi mereka.
Di akhir acara, masing-masing pembicara memberikan pesan kepada kaum perempuan generasi muda. Iari mengatakan bahwa perempuan harus berdaya, perempuan harus merasa setara dengan laki-lagi. Sementara Widyawati memberi tip bahwa untuk meraih kesuksesan, maka seseorang harus keluar dari zona nyaman. Jika merasa gagal, coba lagi, coba lagi, katanya. Senada dengan Widyasari, Judit menutup hari itu dengan berpesan agar generasi muda tidak lekas menyerah.
“You’re holding the key of the future, don’t let other tell you what you have to do,” tutup Judit.