Sembilan mahasiswa FISIP UI mempresentasikan karya tulis ilmiah masing-masing dalam acara Presentasi Karya Tulis Ilmiah, Seleksi Mahasiswa Berprestasi FISIP UI 2016. Presentasi tersebut dilakukan di Auditorium Juwono Sudarsono pada Rabu (13/4/2016).
Nama-nama mahasiswa berprestasi tersebut adalah Badai Yuda Pratama (Ilmu Administrasi 2012), I Gusti Ayu Sri Gayatri Kancana (Ilmu Komunikasi 2013), Inas Pavitaning Hapsari (Sosiologi 2013), Joanna Jo (Ilmu Komunikasi 2013), Kezia Alaia (Ilmu Komunikasi 2013), Muhammad Saiful Mujab (Ilmu Politik 2013), Nariswari Khairanisa (Ilmu Hubungan Internasional 2013), Qurrat Aynun Abu Ayub (Ilmu Hubungan Internasional 2013), dan Safira Prabawidya Pusparani (Ilmu Hubungan Internasional 2013).
Masing-masing dari mereka mempresentasikan karya tulis berisi gagasan yang telah mereka buat di hadapan segenap tim penilai. Dari presentasi ini, muncul gagasangagasan baru dan segar yang berupaya untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Muhammad Saiful Mujab dalam presentasinya mengangkat karya tulis dengan mengangkat isu lingkungan. Mahasiswa yang akrab disapa Mujab ini menulis karya ilmiah dengan judul Paper Use Policy for University sebagai upaya pengurangan konsumsi kertas di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Judul itu ia angkat karena mengetahui penggunaan kertas yang berlebihan di Indonesia dapat menimbulkan tekanan yang berlebih terhadap lingkungan. Akibatnya, dampak yang terjadi seperti deforestasi, emisi karbon pun tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, Mujab berpendapat, sebagai negara yg masih mengandalkan sektor ekstraktif sebagai penggerak perekonomian, Indonesia harus memikirkan kebijakan yang menjamin pembangunan yang berkelanjutan, salah satunya adalah pengaturan soal konsumsi kertas.
Lain Mujab, lain pula Safira Pusparani. Mahasiswi yang akrab dipanggil Fira ini merekomendasikan program pelatihan vokasi berbasis ecommerce yang dapat menjadi solusi strategis terhadap pemberdayaan perempuan miskin di Indonesia. Melalui karya tulis ilmiah ini, Safira berupaya untuk merancang sebuah program yang melibatkan kolaborasi pemerintah dan masyarakat lokal untuk menguatkan upaya pemberdayaan perempuan di Indonesia. Ia mengatakan bahwa rekomendasi tersebut ia berika secara spesifik ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Hal itu karena kementerian ini memang memiliki mandat untuk memberdayakan perempuan-perempuan di Indonesia melalui penyuluhan maupun program yang bertarget spesifik.
Ketujuh peserta lainnya pun tak mau kalah dengan mempresentasikan karya mereka dengan ide serta gagasan yang telah mereka buat. Ajang presentasi karya tulis ilmiah ini menjadi ajang seleksi menuju tahap seleksi berikutnya. Setelah tahap seleksi ini, akan dipilih enam nama yang nantinya akan berhadapan dalam sesi debat Bahasa Inggris pada Jumat, 15 April 2016 di Auditorium Gedung Komunikasi mulai pukul 13.30 WIB.