Penerapan bernegara di masa otoritarianisme di masa lalu menempatkan Polri untuk tunduk pada kontrol militer dan mengadopsi cara-cara militeristik dalam menegakkan hukum dan melayani masyarakat. Akibatnya lahirlah berbagi bentuk penyimpangan mandat tugas seperti pelanggaran HAM, penggunaan kekerasan secara berlebihan (excessive use of force), dan penyalahgunaan kekuasaan serta korupsi. Sebagai upaya menjaga keseimbangan dalam kepolisian demokratis (democratic policing) membutuhkan sumber daya dari kapisitas negara (state capacity) dan keinginan dari pemerintah untuk melaksanakan kekuasaan negara.
Dalam upaya memperkuat kapasitas negara (state capacity) dalam kepolisian demokratis Reserse Polri, digunakan soft system methodology berbasis riset tindakan di mana alat bantu intelektual berupa human activity systems dalam bentuk root definition, yang kemudian dibuat model konseptualnya untuk research interest dan problem solving interest. Proses pembandingan dan debating ini untuk tujuan penelitian teoretik yang melibatkan peneliti, promotor, dan ko promotor serta para penguji lainnya sebagai academic reviewers. Sedangkan untuk problem solving interest melibatkan para pemangku kepentingan dari transformasi kepolisian konvensional kepada kepolisian demokratis Reserse Polri dan praktisioner SSM.
Hal ini yang disampaikan Witson Tommy Watuliu dalam sidang promosi doktornya pada Jumat (30/10.2015) di Auditorium Juwono Sudarsono, Kampus FISIP UI. Setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Penguatan Kapasitas Negara (State Capacity) dalam Mencapai Kepolisian Demokratis (Democratic Policing) Reserse Polri dengan Pendekatan Soft Systems Methodology,” dihadapan penguji, Tommy meraih gelar doktor di bidang Ilmu Administrasi.
Hadir sebagai ketua sidang, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. Promotor dalam sidang doktor Tommy adalah Prof. Dr. Azhar Kasim, M.PA., sedangkan yang menjadi kopromotor adalah Prof. Dr. Ir. Sudarsono Hardjosoekarto, S.H., M.A. Sementara itu, anggota penguji terdiri dari Dr. S. M. Handayani, Prof. Dr. Irfan Ridwan Maksum, M.Si., Lisman Manurung, M.Si., Ph.D., Dr. Roy Valiant Salomo, M.Soc.Sc., Dr. Andreo Wahyudiatmoko, M.Si., dan Dr. Lina Miftahul Jannah, M.Si.